BENGKULU - Pemerintah Provinsi Bengkulu melakukan langkah-langkah antisipasi terkait potensi masuknya pengungsi Rohingya ke provinsi berjuluk Bumi Rafflesia itu.
"Sudah melakukan patroli berkala ya pak kapolda, Dirpolair juga demikian sama, ini seperti bagian bela negara juga. (Namun) sampai sekarang belum ada gerakan yang pasti," kata Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah dilansir ANTARA, Selasa, 19 Desember.
Maraknya kedatangan pengungsi Rohingya di Aceh tidak luput menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Bengkulu. Hal itu karena Bengkulu berada di pesisir barat pantai Sumatera yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia.
Provinsi Bengkulu juga terhubung dengan perairan Provinsi Aceh karena wilayah laut pesisir barat Pulau Sumatera itu merupakan wilayah Provinsi Aceh, kemudian Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, dan Lampung.
Kemudian Bengkulu juga memiliki pesisir yang cukup panjang yang terbentang sepanjang 524 kilometer menghadap ke Samudera Hindia.
Gubernur mengatakan saat ini Pemerintah Provinsi Bengkulu terus melakukan upaya persuasif maupun pencegahan terhadap kedatangan pengungsi Rohingya ke daerah setempat.
BACA JUGA:
"Kami lebih pendekatan persuasif maupun pencegahan untuk mengatasi hal-hal yang demikian," katanya lagi.
Sementara itu, terkait memperingati Hari Bela Negara, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus menjaga ideologi bangsa, ideologi Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Tanggung jawab kita bersama selaku elemen, bersama mencintai negara, menjaga ideologi Pancasila, menjaga NKRI, saling peduli merekat satu kesatuan," ujar Gubernur Rohidin Mersyah.