Bagikan:

JAKARTA - Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Jepang Tsuji Kiyoto memuji kepemimpinan Indonesia dalam Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) selama 2023.

“Saya menyampaikan hormat kepada Ibu Menteri Retno Marsudi dan pemerintah Indonesia atas kepemimpinan luar biasa selaku ketua ASEAN selama setahun ini,” kata Tsuji dalam sambutan saat meresmikan gedung baru Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo, Jumat 15 Desember, disitat Antara.

Dia menambahkan, Perdana Menteri (PM) Kishida dan Presiden Joko Widodo akan menjadi ketua bersama untuk KTT Khusus ASEAN-Jepang mulai Sabtu esok.

"Saya berharap visi baru kerja sama ASEAN-Jepang akan diumumkan di bawah kepimpinan kedua pemimpin kita," kata dia.

Dia menilai hubungan kedua negara semakin intensif dalam satu tahun ini yang bertepatan dengan 65 tahun hubungan diplomatik Jepang dan Indonesia.

Hari bersejarah itu dirayakan dengan berbagai kegiatan yang memperkokoh hubungan kedua negara, mulai dari kunjungan Retno ke Jepang pada Maret, dan kehadiran Presiden Joko Widodo dalam KTT G7 di Jepang.

Selanjutnya, Perdana Menteri Kishida mengunjungi Indonesia pada September untuk menghadiri KTT ASEAN, sedangkan Kaisar Jepang Naruhito dan Permaisuri Masako ke Indonesia pada Juni, yang menjadi kunjungan persahabatan pertama sejak Naruhito dinobatkan sebagai kaisar Jepang.

Pada musim gugur tahun ini, Indonesia dan Jepang telah meningkatkan hubungan mereka menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif.

"Sekarang, kita dapat mengakhiri tahun ketika hubungan kedua negara berkembang pesat ini," kata dia.

Tsuji mengharapkan hubungan Jepang-Indonesia dan Jepang-ASEAN semakin berkembang, serta berharap semua pihak sehat dan sukses.

ASEAN-Jepang sepakat membentuk kemitraan strategis komprehensif dalam Joint-Statment on the Establishment of the ASEAN-Japan Comprehensive Strategic Partnership pada KTT ke-26 ASEAN-Jepang di Jakarta, September lalu.

Terdapat tiga dokumen dalam pernyataan bersama itu, yaitu laporan kemajuan implementasi rencana visi ASEAN-Jepang; rencana kerja 10 tahun dalam bidang konektivitas siber, pengembangan sumber daya manusia dan inovasi; serta visi ekonomi kemitraan ASEAN-Jepang yang melibatkan pihak swasta, komunitas bisnis dan akademisi.

Selain itu, kedua pihak sepakat mendorong kerja sama pembangunan infrastruktur hijau, konektivitas, transisi energi dan ekonomi digital.

Jepang telah menyampaikan komitmen pendanaan 100 juta dolar AS (Rp1,6 triliun) untuk mendukung implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) melalui Japan-ASEAN Integration Fund (JAIF) 3.0.