JAKARTA - Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menilai bahwa menyelaraskan dunia pendidikan dan industri penting dilakukan agar tercipta sumber daya manusia (SDM) unggul sehingga terserap pasar kerja.
"Rasa-rasanya mulai penting untuk menyiapkan SDM unggul kita, dan menemukan antara sekolah dengan industri. Sehingga setiap ada industri dibangun di situ yang terdekatlah yang bisa masuk," ujarnya dalam acara konsolidasi dengan buruh dan pelaku UMKM di Gedung Guru Kabupaten Bekasi, Jawa Barat dilansir ANTARA, Kamis, 14 Desember.
Menurutnya, untuk menyelaraskam pendidikan dan industri tidak sulit, pemerintah dapat memfasilitasi kerja sama antara dunia pendidikan dan industri.
"Ketika pemerintah bisa memfasilitasi antara sekolah dengan industri maka mereka bisa masuk," ucapnya.
Ganjar mengaku sedih ketika ada warga yang mencari pekerjaan harus melewati calo atau menyogok. Praktik pungutan liar itu perlu dibersihkan dengan menciptakan SDM unggul.
"Kasihan masyarakat, ini lah yang mesti disikapi dan yang perlu dibersihkan. Pemerintah harus proaktif dalam menangani itu," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Ganjar menerima aduan dari salah satu peserta, seorang ibu bernama Sari soal dirinya yang tertipu calo tenaga kerja.
Tari mengaku menggunakan jasa calo agar dua anaknya diterima bekerja di sebuah perusahaan. Meski sudah bayar uang muka Rp4 juta, kedua anaknya belum juga bekerja.
"Padahal saya enggak punya uang, tetapi boleh utang pak, menangin anak," ucapnya.
Mendengar aduan itu, Ganjar pun langsung memanggil stafnya untuk mengatasi masalah itu sekaligus meminta nomor telepon calo tersebut. "Saya minta nomor telepon calonya," ucap Ganjar.
BACA JUGA:
Peserta lainnya, Sulaeman juga berkesempatan menceritakan dirinya karena melihat tidak ada keadilan di perusahaan dan bersama rekannya melakukan demo besar.
Menurut putusan pengadilan, unjuk rasa yang dilakukan Sulaeman bersama teman-temannya dianggap ilegal yang berujung ia di PHK.
Dari aduan-aduan itu, Ganjar akan menyiapkan pelatihan-pelatihan yang didukung oleh mentor yang mumpuni agar para buruh dan pelaku UMKM bisa menjadi pengusaha.
"Selain itu, disiapkan akses permodalan jika pelatihannya sudah sukses," ucapnya.