JAKARTA - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Minangkabau, Sumatera Barat tidak terganggu setelah Gunung Marapi meletus di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat, sejak 3 Desember 2023.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub M Kristi Endah Murni menyampaikan, derdasarkan informasi Ash Notice to Airmen (Ashtam) yang diterbitkan oleh AirNav Indonesia pada 6 Desember 2023 pukul 7.30 WIB, sebaran abu vulkanik terdeteksi mengarah ke barat daya dengan ketinggian flight level 150.
Data dari aplikasi System of Indonesian Aviation Meteorology (SIAM) milik Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) juga menunjukkan bahwa sebaran abu vulkanik tidak mencapai lokasi Bandara Minangkabau.
"Operasional penerbangan berjalan normal, tidak ada penerbangan yang terdampak,” ujar Kristi Endah dalam keterangan resminya, Rabu 6 Desember.
Kristi menjelaskan, sejak laporan erupsi Gunung Marapi diterima, kantor otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang telah melakukan koordinasi intensif dengan semua pemangku kepentingan penerbangan untuk memitigasi pelayanan lalu lintas penerbangan di Bandara Internasional Minangkabau.
Koordinasi antar pemangku kepentingan juga dapat dilakukan dengan mudah melalui sistem teknologi aeronautika terpadu, yaitu I-WISH (Integrated Web-based Aeronautical Information System Handling).
BACA JUGA:
Dengan menggunakan teknologi ini, pemangku kepentingan dapat berbagi informasi terkait penanganan abu vulkanik atau yang dikenal dengan CDM (Collaborative Decision Making).
“Kami terus melakukan pemantauan, termasuk pemantauan rute penerbangan dan fasilitas bandara, untuk mengidentifikasi potensi ancaman debu vulkanik ke penerbangan," pungkas Kristi.