Bagikan:

JAKARTA - Sekolah internasional ACG School Jakarta terpaksa meliburkan kegiatan belajar mengajar siswanya, selama 14 hari. Keputusan ini diambil, setelah salah seorang guru di sekolah tersebut dirawat dan menunjukkan gejala sakit mirip infeksi virus corona atau COVID-19.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana, membenarkan kabar bahwa ACG School telah meliburkan aktifitas belajar mengajar siswa di sekolahnya. Terkait alasan diliburkannya kegiatan pendidikan dilakukan tanpa instruksi dari pemda.

"Mereka meliburkan (kegiatan belajar) untuk antisipasi, karena kan sekolah internasional ada beberapa yang bukan warga negara Indonesia, itu antisipasi dari mereka," kata Nahdiana saat ditemui di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Rabu, 4 Maret. 

Lebih lanjut, Momon menuturkan, untuk sekolah swasta tidak berada di bawah kewenangan Dinas Pendidikan, sehingga segala kebijakan tidak ada koordinasi langsung antara sekolah dengan Dinas Pendidikan.

"Tidak ada instruksi dari kami untuk meliburkan sekolah," lanjutnya

Nahdiana mengaku telah berkoordinasi lewat surat edaran kepada semua sekolah, baik negeri, swasta, maupun internasional terhadap peningkatan kewaspadaan penyebaran virus corona. 

Surat tersebut berisi imbauan keada sekolah untuk melakukan sosialisasi tentang gejala, tanda, dan cara pencegahan penularan virus corona kepada seluruh guru, karyawan, peserta didik, orang tua peserta didik, serta pengelola pendidikan formal dan non formal.

Selain itu, mengimbau kepada warga sekolah untuk menjaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. 

"Saat ini kita ingatkan kembali budaya cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir, tapi toh meski tidak ada kondisi corona begini, pasti ada aja yang sakit kan. Kalau ada yang sakit pasti tentunya akan berobat ke medis," ucap Nahdiana. 

Keterangan resmi ACG SChool Jakarta (dok. Istimewa)

Berdasarkan keterangan resmi Kepala Sekolah ACG School Jakarta, Shawn Hutchinson, sekolah diliburkan selama 14 hari, sejak 3 Maret hingga 16 Maret mendatang. Seluruh tingkatan sekolah diliburkan, mulai dari setingkat TK, SD, SMP, hingga SMA. 

"Salah satu guru kami telah dites virus corona dan kami sedang menunggu hasilnya. Masa karantina sendiri akan berlaku 14 hari kecuali kami menerima konfirmasi hasil negatif," tutur Shawn. 

Kepada siswa dan keluarganya, Shawn meminta pemberian informasi jika mereka mengalami gejala mirip infeksi virus corona seperti flu dan batuk. "Prioritas kami sekarang adalah untuk memastikan keamanan sekolah kami," kata dia. 

Untuk menjaga kelangsungan pendidikan anak-anak, ACG School Jakarta telah mengembangkan dan menerapkan kurikulum online dan dukungan pengajaran online untuk semua siswa.