JAKARTA - Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Zainal Arifin Paliwang mengatakan, Universitas Borneo Tarakan rencananya membuka Program Studi Kedokteran dan Pendidikan Profesi Dokter.
Hal ini akan jadi tonggak sejarah dan langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan (nakes) di wilayah perbatasan.
"Kami yakin dengan adanya Prodi Kedokteran dan Pendidikan Profesi Dokter dapat melahirkan para tenaga kesehatan yang berkualitas dan siap melayani masyarakat Kaltara," kata Gubernur saat beraudiensi ddengan jajaran Direktorat Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Senin, 4 Desember.
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh berbagai pihak terkait, Walikota Tarakan, Khairul, Rektor Universitas Borneo, Adri Patton dan Rektor Universitas Gadjah Mada, Ova Emilia, dibahas rencana pembukaan Program Studi Kedokteran dan Pendidikan Profesi Dokter di Universitas Borneo Tarakan yang telah mendapatkan persetujuan.
"Kami berkomitmen untuk terus mendukung perkembangan pendidikan kesehatan di Kaltara. Pembukaan program studi ini adalah bukti nyata bahwa kami berinvestasi dalam masa depan kesehatan masyarakat di Kaltara," ujarnya.
Rencana tersebut, lanjut Gubernur, akan melibatkan kerjasama erat antara pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan stakeholder untuk memastikan kelancaran pelaksanaan program ini berdasarkan dengan visi dan misi Kaltara.
Selain itu, Gubernur juga menyoroti dampak positif dari rencana membuka program studi tersebut. Seperti peningkatan kapasitas sumber daya manusia di sektor kesehatan juga dapat mendukung pengembangan sektor pariwisata dan industri lainnya di Kaltara.
"Selain memberikan akses pendidikan tinggi di bidang kesehatan, pembukaan Program Studi Kedokteran dan Pendidikan Profesi Dokter di Universitas Borneo Tarakan diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan ekonomi lokal," pungkas Zainal.