Bagikan:

JAKARTA - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan memberi pengakuan atas kondisinya saat diusung Partai NasDem menjadi capres di Pemilu 2024.

Anies menegaskan dirinya tidak meminta kepada partai untuk dipilih sebagai capres. Mengingat, Anies menyadari ia bukanlah kader partai dan bukan orang dengan kondisi finansial mumpuni.

"Saya, bukan seseorang yang mendaftarkan diri untuk menjadi calon presiden. Saya dipanggil, diamanatkan untuk jadi calon presiden. Uang tidak punya, partai tidak ada," kata Anies dalam acara konsolidasi NasDem bersama tokoh masyarakat di Karawang, Jawa Barat, Senin, 4 November.

Anies pun merasa statusnya sebagai capres yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar ini merupakan tanggung jawab besar dalam membawa gagasan perubahan.

"Saya merasa, tanggung jawab yang diembankan adalah tanggung jawab yang besar untuk membuat perubahan," tutur Anies.

Dalam kesempatan itu, Anies meminta masyarakat untuk tidak melarang capres-cawapres mengumbar janji selama masa kampanye Pemilu 2024.

Menurut Anies, capres-cawapres dibolehkan mengumbar janjinya. Masyarakat, lanjut dia, bisa menampung janji tersebut dan menagihnya ketika terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2024-2029.

"Kalau ada orang bawa poster 'jangan ngumbar janji'. Oh, salah itu posternya. Harusnya posternya 'umbarlah janjimu, kutagih nanti'. Begitu. Betul, enggak?" ucap Anies.

"Jangan dilarang umbar janji. 'Berikan janjimu sekarang, besok akan kutagih janjinya'," lanjutnya.

Atas dasar itu, Anies meminta masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya saat hari pencoblosan pada 14 Februari 2024. Kemudian, masyarakat bisa menagih janji calon yang memenangkan pemilu.

"Ini masa kampanye, saya ingin mengajak bapak ibu semua untuk mengambil pilihan. diam, tidak memilih, tanggung konsekuensinya besok. atau ambil pilihan dan tagih janjinya ketika sudah terpilih," tutur Anies.