Bagikan:

KOTA BATU - Pemerintah Kota (Pemkot) Batu menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi peristiwa bencana hidrometeorologi atau bencana alam yang dipengaruhi oleh faktor cuaca saat musim hujan.

Penjabat (Pj) Wali Kota Batu Aries Agung Paewai mengatakan salah satu yang menjadi perhatian terkait pemeliharaan rutin saluran air di wilayah tersebut.

"Dengan memahami potensi banjir akibat hujan yang tinggi, kami berkomitmen untuk melakukan pemeliharaan rutin pada saluran air kota sepanjang musim hujan," kata Aries dilansir ANTARA, Senin, 4 Desember.

Pemeliharaan rutin saluran air tersebut, lanjutnya, mencakup membersihkan saluran air, selokan, serta drainase, untuk memastikan aliran air tidak terganggu saat musim hujan guna mengurangi risiko banjir.

Partisipasi masyarakat, kata dia, menjadi salah satu hal penting, termasuk langkah-langkah koordinasi dengan pihak terkait, untuk memastikan implementasi yang efektif dari sejumlah upaya yang disiapkan untuk mengantisipasi musim hujan.

Melalui kampanye informasi dan edukasi, kata Aries, diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko banjir, sekaligus langkah apa saja yang perlu dilakukan dalam upaya pencegahan.

"Utamanya melalui pemberitahuan melalui desa kelurahan dan media sosial akan memberi pemahaman warga sejak dini untuk mengambil tindakan pencegahan," katanya.

Pemkot Batu telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 360/3445/422.206/2023 tentang Kesiapsiagaan Mengantisipasi Musim Hujan 2023-2024 di Wilayah Kota Batu.

Dalam SE tersebut Pemkot Batu bersama dengan masyarakat melakukan pembersihan dan monitoring saluran air agar tidak terjadi penyumbatan yang mengakibatkan banjir.

 

Kemudian, melakukan pengecekan kondisi lereng atau tebing, khususnya yang berada di tengah permukiman, melakukan siskamling pada saat dan sesudah terjadinya hujan lebat pada lereng dan tebing, serta saluran air atau sungai yang diperkirakan berpotensi longsor atau banjir.

Selain itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu juga diinstruksikan untuk menyiapkan pos komando siaga darurat dengan melibatkan perangkat daerah, kecamatan, TNI, Polri, dan relawan.

BPBD Kota Batu juga diminta memonitor daerah rawan bencana dan mengambil langkah kesiapsiagaan menghadapi terjadinya bencana banjir atau longsor, serta mengkoordinasikan pembentukan Tim Terpadu Penanggulangan Bencana, termasuk mengoptimalkan jaringan komunikasi dan membentuk Pos Komando Siaga Darurat.