Safari Natal Selama Masa Kampanye, Anies Hapus Jejak Intoleransi Pilkada DKI 2017
Capres Anies Baswedan (Diah Ayu/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) akan melakukan Safari Natal Anies-Muhaimin (AMIN) di berbagai daerah selama masa kampanye Pilpres 2017.

Safari Natal AMIN ini bisa disebut sebagai langkah Anies untuk menghapus bayang-bayang intoleransi yang melekat pada dirinya sejak Pilkada DKI 2017 lalu. 

Jejak sentimen intoleransi Anies terasa ketika ia didukung oleh salah satu ormas Islam yang kini dilarang pemerintah, yakni Front Pembela Islam (FPI), semasa Pilkada 2017.

Captain Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) tidak menampik adanya jejak intoleransi yang pernah melekat pada Anies. Karenanya, Timnas AMIN ingin membuktikan bahwa intoleransi tak lagi ada pada pasangan capres-cawapresnya.

"Ini untuk membuktikan kembali bahwa memang tidak ada intoleran itu, dengan salah satunya dengan safari Natal ini. Jadi beliau tetap ingin merangkul semua pihak. Seringkali dikatakan yang kecil dibesarkan, yang besar jangan dikecilkan, tapi tetap lebih besar lagi," ungkap M Syaugi di Jakarta Pusat, Senin, 4 November.

Di satu sisi, Syaugi menyebut bahwa Anies, selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 kerap mengeluarkan kebijakan yang memenuhi aspek toleransi pada umat beragama, mulai dari pemberian bantuan pada rumah ibadah hingga penerbitan izin mendirikan bangunan pada tempat-tempat keagamaan.

"Sebenarnya sudah disampaikan, pak Anies ini sudah membuktikan bahwa masalah toleransi ini kepada semua bukan hanya masalah beragama, berusaha, semua diberikan keadilan, pendidikan, diberikan keadilan, dan kesetaraan," jelas Syaugi.

Dalam kesempatan itu, Syaugi menegaskan kegiatan perayaan Natal bersama pasangan capres-cawapresnya selama masa kampanye Pilpres 2024 ini tidak dilakukan di gereja, melainkan aula atau ruangan terbuka.

Mengingat, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum jelas melarang kegiatan kampanye politik di tempat ibadah.

"Memang secara aturan tidak boleh. Mungkin dalam perjalanan safari, beliau-beliau ini akan memberitahukan hal-hal baik apa yang sudah dilakukan oleh pak anies ini, bisa door to door. Jadi, tidak harus di tempat ibadah, memang nggak boleh di situ. Ini kan dalam rangka merayakan saja," ungkap Syaugi.

Melanjutkan, Ketua Pengarah Safari Natal AMIN, Shephard Supit menegaskan bahwa Anies-Cak Imin tidak akan melakukan kegiatan kampanye dengan ajakan untuk memilih secara gamblang, melainkan hanya merayakan hari besar keagamaan secara bersama-sama.

Adapun lokasi yang menjadi tempat terselenggaranya Safari Natal di antaranya wilayah Jabodetabek, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Manado, Yogyakarta, hingga Jawa Tengah.

"Di Safari Natal AMIN ini kita tidak berkampanye secara oral, secara langsung terbuka. Intinya kita merayakan natal di sini, dengan kita menghadirkan Pak Anies dan Muhaimin, atau ada perwakilan timnas sekiranya mereka tidak hadir. Jadi memang kita tidak berkampanye di tempat ibadah, tapi kita merayakan natal," ungkap Shephard.