JAKARTA - Qatar mengatakan negosiasi antara para pihak Israel dan Palestina untuk memulai kembali jeda kemanusiaan di Gaza masih terus dilakukan.
Dalam pernyataan, Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan bahwa Doha “menyatakan penyesalan mendalam atas kelanjutan agresi Israel ke Jalur Gaza setelah jeda kemanusiaan berakhir, tanpa ada kesepakatan untuk memperpanjang jeda,” dilansir ANTARA dari Anadolu, Jumat, 1 Desember.
Kementerian tersebut menegaskan negosiasi antara kedua pihak terus berlangsung untuk mencapai kesepakatan yang dapat mewujudkan lagi jeda.
Pernyataan tersebut juga menegaskan Qatar “berkomitmen, bersama dengan para mitra mediasinya, untuk melanjutkan upaya menuju jeda kemanusiaan, dan bersedia untuk mengambil tindakan apa pun yang diperlukan untuk mengembalikan ketenangan."
Kementerian tersebut menekankan “pemboman yang terus berlanjut di Jalur Gaza pada jam-jam pertama setelah berakhirnya jeda mempersulit upaya mediasi dan memperburuk bencana kemanusiaan di jalur tersebut.”
Mereka menyerukan komunitas internasional untuk bergerak cepat menghentikan kekerasan.
BACA JUGA:
Qatar menegaskan kembali kecamannya terhadap segala bentuk penargetan warga sipil, praktik hukuman kolektif, dan segala upaya pengusiran paksa warga di Jalur Gaza.
Doha juga menuntut gencatan senjata dan jaminan agar bantuan kemanusiaan dapat disalurkan secara berkelanjutan dan tanpa hambatan.
Setidaknya 32 warga Palestina tewas dan beberapa lainnya luka-luka karena serangan udara Israel di Jalur Gaza dalam kurun waktu tiga jam setelah jeda kemanusiaan berakhir pada Jumat pagi, kata Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza.
Jeda antara Israel dan Hamas, yang mulai berlaku pada 24 November, berakhir pada Jumat pagi.