JAKARTA - Jeda kemanusiaan yang berlaku di Jalur Gaza selama sepekan terakhir “tidak menguntungkan sistem kesehatan” di Gaza, kata Kementerian Kesehatan di wilayah kantong Palestina.
“Israel melakukan pembantaian baru di Jalur Gaza tepat setelah jeda kemanusiaan berakhir,” kata juru bicara kementerian Ashraf al-Qudra dalam pernyataan dilansir ANTARA dari Anadolu, Jumat, 1 Desember.
“Pembantaian Israel telah menewaskan dan melukai banyak orang,” tegasnya, menambahkan bahwa semua rumah sakit di Jalur Gaza membutuhkan aliran pasokan medis dan bahan bakar yang berkelanjutan.
Jeda antara Israel dan Hamas, yang mulai berlaku pada 24 November, berakhir pada Jumat pagi. Pada hari itu, tentara Israel mengumumkan bahwa pasukannya melanjutkan serangan di Jalur Gaza setelah berakhirnya jeda kemanusiaan yang telah berlangsung selama sepekan.
BACA JUGA:
Tembakan senjata berat dan tembakan artileri Israel di Jalur Gaza timur berlanjut ketika jeda kemanusiaan berakhir, menurut koresponden Anadolu di lapangan.
Bentrokan antara pasukan Israel dan faksi-faksi Palestina juga sedang berlangsung di Jalur Gaza bagian utara dan tengah, lapor koresponden itu.
Kementerian Dalam Negeri di Gaza mencatat bahwa pesawat-pesawat tempur Israel “mulai terbang di atas Gaza setelah jeda kemanusiaan berakhir.”