Badan Cuaca PBB: 2023 Bakal Jadi Tahun Terpanas Dalam Sejarah
Ilustrasi. Seorang warga melintasi area terdampak kekeringan kemarau di Waduk Botok, Sragen, Jawa Tengah pada Selasa 25 Mei 2023. (ANTARA-Mohammad Ayudha)

Bagikan:

JAKARTA - Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) atau badan cuaca PBB mengungkapkan 2023 berpotensi tinggi jadi tahun terpanas dalam sejarah. Menanggapi hal itu, WMO menekankan pentingnya mengambil langkah-langkah untuk mengatasi perubahan iklim.

Menurut WMO, peringatan bencana banjir, kebakaran hutan, pencairan gletser, dan gelombang panas akan menjadi umum dan makin intens di masa mendatang.

WMO menjelaskan, suhu rata-rata global pada tahun 2023 telah meningkat sekitar 1,4 derajat celsius dibandingkan masa pra-industri.

Sedangkan suhu global saat ini hanya 0,1 derajat di bawah batas 1,5 derajat C=celcius yang ditetapkan oleh Perjanjian Iklim Paris pada 2015.

Perjanjian Iklim Paris diketahui adalah perjanjian internasional yang diteken hampir 200 negara bertujuan mencegah kenaikan suhu global tidak lebih dari 1,5 derajat celcius pada akhir abad ini.

Berdasarkan laporan Antara, WMO melaporkan tingkat karbon dioksida di atmosfer telah melonjak hingga 50 persen di atas level yang pernah tercatat pada era pra-industri.

Badan cuaca global itu memperingatkan bahwa suhu akan terus naik selama bertahun-tahun ke depan.

Peningkatan tingkat karbon dioksida di atmosfer yang mengkhawatirkan ini menunjukkan bahwa suhu akan terus meningkat dalam jangka waktu lama, bahkan jika langkah-langkah pengurangan emisi drastis diterapkan, katanya.

Badan tersebut juga menyoroti bahwa periode 2015 hingga 2023 merupakan periode paling hangat yang pernah tercatat.

Meskipun temuan tersebut mencakup data hingga Oktober, WMO menegaskan bahwa dua bulan terakhir tahun ini tidak mungkin cukup untuk mencegah tahun 2023 menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat dalam sejarah.