JAKARTA - Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengakui selama ini tak bisa memantau kerja anak buahnya secara maksimal. Ia belakangan baru mengetahui banyak disposisi atau perintah melaksanakan penyelidikan tapi tak ditindaklanjuti.
Hal ini disampaikannya setelah Pimpinan KPK menggelar rapat usai Nawawi Pomolango dilantik sebagai Ketua Sementara KPK menggantikan Firli Bahuri yang jadi tersangka. Alexander bilang disposisi ini salah satunya berkaitan dengan kasus di Kementerian Pertanian (Kementan).
“Pada saat kami menangani perkara yang kemudian kami menetapkan tersangka terkait dengan pemerasan, kami betul-betul blank, tidak tahu bahwa ternyata tahun 2020 itu ada laporan masyarakat dan ternyata pimpinannya juga sudah mendisposisi, melakukan penyelidikan,” kata Alexander dikutip dari tayangan YouTube KPK, Selasa, 28 November.
“Tapi ternyata juga itu tidak ditindaklanjuti, baru kemarin-kemarin kita perintahkan untuk dikeluarkan sprinlidik (surat perintah dimulainya penyelidikan),” sambungnya.
Kondisi ini disebut Alexander terjadi gara-gara kasus yang masuk tidak termonitor karena ketiadaan fasilitas. “Kami tidak punya alat untuk memonitor disposisi pimpinan ditindaklanjuti atau tidak,” tegasnya.
Hal serupa juga terjadi untuk hasil analisa Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). “Banyak disposisi pimpinan yang sudah kita berikan, ‘lakukan penyelidikan, lakukan penyelidikan' apakah itu dilakukan atau tidak, kita tidak punya alat monitoring,” ujarnya.
Sehingga, pimpinan minta dibuatkan dashboard yang isinya bisa melakukan pengecekan. Diharapkan, kejadian semacam ini tak berulang karena monitoring bisa dilakukan terutama di bidang penindakan yang rawan penyelewengan.
BACA JUGA:
“Dengan dashboard itu pimpinan bisa memonitor, kira-kira disposisi pimpinan, terutama yang terkait dengan penindakan,” jelas Alexander.
“Karena di KPK paling rawan itu adalah di penindakan, itu yang harus kita kontrol dengan baik, apakah disposisi pimpinan yang memerintahkan untuk dilakukan penyelidikan itu ditindaklanjuti atau tidak,” pungkasnya.