Bagikan:

 

JAKARTA – Kyiv, ibu kota Ukraina, diserang oleh pesawat tanpa awak milik Rusia pada Sabtu, 25 November dini hari. Dari laporan NBC, Rusia menggunakan 75 drone dalam serangan tersebut.

Meski serangan dilakukan pada dini hari, ledakan drone tersebut hanya melukai lima orang. Tidak ada korban jiwa dalam serangan ini. Kabarnya, serangan udara ini berlangsung hingga enam jam.

Komandan Angkatan Udara Ukraina Mykola Oleschuk mengatakan bahwa mereka berhasil menjatuhkan drone yang Rusia terbangkan dengan unit mobile fire, truk pickup yang dilengkapi senapan mesin atau Meriam antipeluru.

Menurut Oleschuk, pihak militer Ukraina berhasil menjatuhkan 40 persen drone yang dikirimkan Rusia. Tidak jelas berapa jumlah drone tersebut, tetapi Oleschuk mengatakan bahwa 71 dari 75 drone berhasil ditembak jatuh.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa negara mereka sedang memperingati tragedi Holodomor atau Genosida Ukraina yang terjadi akibat kelaparan massal pada tahun 1932 hingga 1933.

Menurut Zelenskyy, Rusia sengaja melakukan teror di malam peringatan tragedi Holomor. Ia mengatakan di Telegram bahwa, “Kepemimpinan Rusia bangga dengan fakta bahwa mereka bisa membunuh.”

Belum diketahui tujuan dari serangan drone kali ini. Akan tetapi, pemerintah Ukraina telah memberikan peringatan kepada masyarakat bahwa Rusia berusaha menghancurkan sistem energi mereka kembali seperti musim dingin di tahun 2022.

Saat itu, 200 bangunan di ibu kota hancur dan 77 bangunan tempat tinggal tidak mendapatkan aliran listrik. Untuk mencegah peristiwa yang sama kembali terulang, Ukraina telah menyiapkan balasan untuk serangan udara Rusia.