Bagikan:

JAKARTA - Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, merespons adanya julukan 'Gemoy' kepada capres nomor urut 2, Prabowo Subianto. Bahkan julukan 'Capres Gemoy' telah melekat hingga turut berpengaruh terhadap tingkat elektabilitas Prabowo di kalangan milenial.

Dasco mengakui, suara generasi milenial memang menjadi salah satu ceruk yang disasar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024 mendatang. Karena itu, pihaknya bersyukur strategi untuk menggaet suara anak muda tepat sasaran.

"Kan kami tahu pemilih milenial itu ceruknya paling tinggi. Kita juga dalam berkali-kali kesempatan juga menyampaikan punya strategi-strategi khusus untuk menggaet pemilih milenial," ujar Dasco, Selasa, 21 November.

"Kalau dilihat dari hasil survei begitu, ya Alhamdulillah," imbuhnya.

Menurut Koordinator Strategis TKN Prabowo-Gibran itu, generasi milenial selalu punya sudut pandang tersendiri dalam memilih calon pemimpinnya. Dasco pun meyakini, seluruh anggota di Koalisi Indonesia Maju (KIM) mendapat peluang meraup suara milenial di pemilu mendatang.

"Milenial itu kan punya sudut pandang sendiri tentang tata cara memilih pemimpin. Kebetulan, tim kami bisa mengaplikasikannya kemudian. Suasana yang ada memang menguat ke arah milenial," kata Dasco.

Meski begitu, Dasco membantah KIM bersama Prabowo hanya mengandalkan jargon gemoy untuk meyakinkan calon pemilih milenial pada Pilpres 2024 ini. Menurutnya, Prabowo-Gibran dan KIM juga memiliki program.

"Kami juga ada kegiatan-kegiatan yang menyentuh milenial. Kalau (gemoy, red) itu kan gimmick-gimmick lah ya, itu gimmick-gimmick yang lagi populer saat ini," kata Dasco.