Bagikan:

SOLO - Ibu negara Iriana Jokowi diisukan menjadi orang yang mendorong putra-putranya terjun ke dunia politik, terutama majunya Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi capres Prabowo Subianto.

Iriana juga diisukan memuluskan jalan putra sulungnya menjadi cawapres melalui putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang kala itu diketuai adik iparnya, Anwar Usman. MK akhirnya membuat putusan yang memungkinkan kepala daerah bisa menjadi capres atau cawapres meski belum berusia 40 tahun.

Menanggapi isu tersebut, Gibran membantah kabar yang beredar itu. Ia mengatakan, hal tersebut hanyalah gosip semata yang tidak seharusnya dipercaya begitu saja.

“Tidak itu (jadi cawapres karena keinginan Iriana). (Dorongan dari Iriana) Tidak juga,” ucapnya Gibran di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Senin 20 November.

Ia pun balik menanyakan kepada awak media yang bertanya dari mana kabar tersebut. Putra sulung Presiden Jokowi itu mengatakan, jika hanya bersumber dari media sosial (medsos), maka isu tersebut bukan hal yang bisa dipercaya.

“Tentang ibu itu saya rasa hanya gosip saja ya, tidak perlu dibesar-besarkan. Masa referensinya medsos, akunnya akun apa? Akun bodong jangan dipercaya dan langsung dijadikan berita. Gosip ya itu, hanya sekadar gosip,” tandasnya.

Ia juga membantah bahwa ibunya tak menyukai Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri dan keduanya memiliki hubungan yang buruk sebagaimana kabar yang beredar melalui medsos.

“Tidak. Suka-suka saja,” jawabnya singkat.

Tak hanya soal isu seputar ibu negara Jokowi, Gibran juga membantah kabar yang mengatakan bahwa istrinya, Selvi Ananda tak menyetujui dia menjadi cawapres.

“Itu gosip dengar dari mana toh. Dari medsos juga?” ucap Gibran.

Gibran pun mengatakan, istrinya selalu mendukung langkah yang diambilnya. Ia menegaskan, dukungan yang diberikan istri dan ibunya dalam bentuk doa.

“Dukungan dalam bentuk doa ya,” tutupnya.