BANDUNG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat menyelidiki dugaan kasus keracunan massal di Kabupaten Purwakarta, di mana 227 orang mengalami muntah-muntah setelah mengonsumsi makanan pada Jumat (17/11).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Jawa Barat Rochady Hendra Setya Wibawa menyebutkan salah satu yang diteliti, sampel muntahan korban yang diduga mengalami keracunan dan makanan yang dikonsumsi mereka.
"Kami telah mengambil sampel dari makanan Jumat berkah jumatan berupa nasi, mi goreng dan telur balado. Saat ini, sampel muntahan juga sedang diteliti di Labkesda (Laboratorium Kesehatan Daerah)," katanya dikutip ANTARA, Senin, 20 November.
Selain menguji sampel, pihaknya melakukan pemeriksaan, pemberian obat dan rujukan, serta berkoordinasi dengan desa serta aparat setempat.
Dia menyebut hingga saat ini korban keracunan 227 orang, dengan rincian 195 orang bergejala ringan dan 32 orang bergejala berat. Tidak ada korban meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.
Semua korban, kata dia, saat ini sudah dilakukan penanganan dengan diberi infus, pemberian oralit, dan obat-obatan lainnya, serta pemantauan secara intensif.
Petugas kesehatan yang menangani kasus keracunan tersebut, kata Rochady, tercatat 84 orang.
BACA JUGA:
Pada pasien mendapatkan perawatan di Puskesmas Kiarapedes 66 orang, Puskesmas Wanayasa (84), dan Klinik Ibnu Sina (77).
Pada Jumat (17/11), di Desa Pusakamulya, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat terjadi ratusan masyarakat mengalami muntah-muntah yang diduga keracunan setelah mengkonsumsi makanan yang diberikan di masjid, setelah Shalat Jumat.