Bagikan:

JAKARTA - Seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (Kalbar) sempat terhenti akibat gangguan jaringan internet.

Bahkan, beberapa jam sejak pukul 14.30 WIB Sabtu 18 November, jaringan internet di daerah tersebut mati total.

"Kami terpaksa menjadwalkan kembali bagi peserta seleksi PPPK yang terdampak jaringan internet kemarin, ada sekitar 75 peserta seleksinya dilanjutkan pukul 17.00 WIB Minggu (19 November)," kata Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian, Data dan Kinerja ASN pada BKPSDM Kapuas Hulu Sagitarisman, di Putussibau, Kapuas Hulu, disitat Antara, Minggu 19 November.

Sagitarisman mengatakan, perubahan jadwal seleksi akibat gangguan jaringan internet telah dikoordinasikan dengan pihak Kanreg V Badan Kepegawaian Nasional selaku Tim Panitia seleksi nasional dengan menyampaikan surat pemberitahuan dan berita acara adanya gangguan jaringan internet.

Menurut dia, meskipun tidak mengganggu perubahan jadwal seleksi secara keseluruhan, gangguan internet yang terjadi Sabtu 19 November dikeluhkan oleh peserta seleksi.

Sagitarisman mengaku sebelumnya Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kapuas Hulu telah menyurati pihak PT Telkom terkait dukungan layanan jaringan internet.

"Terputusnya jaringan internet sesuatu yang tidak diinginkan pihak Telkom, kami berterima kasih atas penanganan yang dilakukan dengan cepat, sehingga jadwal seleksi PPPK tetap bisa dilanjutkan kembali," katanya.

Diketahui, seleksi PPPK di Kabupaten Kapuas Hulu diikuti 2.650 peserta yang dilaksanakan sejak 13 sampai dengan 25 November 2023.

Dia berharap agar jaringan internet tetap stabil, sehingga seleksi PPPK di Kapuas Hulu berjalan lancar.

"Mudah-mudahan jaringan internet tetap stabil dan kami minta pihak Telkom melakukan penanganan cepat apabila terjadi gangguan jaringan seperti kemarin," katanya.

Terkait gangguan layanan internet hingga jaringan mati total pada Sabtu 19 November, pihak PT Telkom Putussibau belum bisa dimintai keterangan terkait kendala seringnya terjadi gangguan pelayanan jaringan dan upaya yang dilakukan ke depannya.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kapuas Hulu Hadi Pranata berharap agar pelayanan jaringan internet di Kapuas Hulu semakin membaik, apalagi saat ini sudah di dukung satelit satria I Kemenkominfo yang direncanakan beroperasi pada Januari 2024.

Selanjutnya, perluasan jangkauan sinyal untuk mengatasi blank spot melalui program aplikasi Pasti Bakti yang terus diusulkan dalam rangka peningkatan kualitas jaringan telekomunikasi, khususnya internet di wilayah Kapuas Hulu.

Hadi berpendapat gangguan internet yang terjadi Sabtu 19 November, bisa dikarenakan oleh beberapa faktor.

"Gangguan internet kemarin kemungkinan faktor cuaca, pembangkit listrik yang digunakan jaringan tersebut atau mungkin kendala teknis lainnya," ucap Hadi.

Dia menjelaskan jaringan internet di Kapuas Hulu masih menggunakan IP publish atau jaringan publik yang belum terintegrasi dengan jaringan pemerintah atau IP goverment (virtual private network).

Dikatakan Hadi, apabila ada gangguan internet selama ini masing-masing organisasi perangkat daerah melakukan koordinasi dengan pihak terkait pengelolaan layanan telekomunikasi.

"Domainnya belum ada di Kominfotik, kami terus mendorong untuk membuat jaringan atau backbone pemerintah yang bekerja sama dengan vendor resmi, tentu perlu pengkajian dan perencanaan agar sesuai dengan ketentuan yang berlaku," kata Hadi.