Berebut Tempat Tidur, Penumpang Kapal KM AWU Berkelahi hingga 2 Orang Tewas
Korban luka pekerlahian di Kapal KM AWU Pangkalan Bun, Kalimatan Tengah (@ilhamtob)

Bagikan:

KOTAWARINGIN BARAT - Diduga karena berebut tempat tidur, sejumlah penumpang Kapal KM AWU rute Surabaya-Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah (Kalteng), terlibat perkelahian dan baku hantam di dalam kapal pada Rabu 15 November malam.

Dalam insiden tersebut, dua orang dinyatakan tewas, dan tiga orang lainnya luka-luka akibat terkena sabetan senjata tajam. Diduga insiden kejadian dipicu berebut tempat tidur di kapal.

Kedua orang yang tewas ini merupakan pelaku dan korban yang sebelumnya terlibat perkelahian. Salah satunya sempat mendapat tikaman oleh pelaku menggunakan senjata tajam.

Sementara itu untuk tiga orang korban luka, dua di antaranya perempuan dan satu laki-laki.

Dari rekaman video yang beredar, pelaku penikaman sempat diseret oleh penumpang lainnya setelah dikeroyok massa karena telah melakukan aksi pembunuhan di dalam kapal.

Setelah kejadian itu, para korban tewas dan luka dievakuasi oleh Tim Basarnas ke RSUD Imanuddin Pangkalan Bun, setelah kapal berhasil bersandar di Pelabuhan Kumai, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.

Kabag Ops Polres Kotawaringin Barat, AKP Rendra Aditya Dhani,  menyampaikan, pihaknya masih menggali informasi terkait penyebab dan motif perkelahian dan pembunuhan antarpenumpang.

"Informasi yang kami dapat di lapangan, dua orang meninggal dunia, salah satunya pelaku, dan beberapa orang lainnya terluka. Saat ini kasus masih dalam pengembangan, Tim Inafis telah melakukan olah TKP dan mengumpulkan bukti-bukti terkait kejadian tersebut. Setelah semua bukti terkumpul, akan diadakan rilis," ujar Rendra, Kamis 16 November.

AKP Rendra Aditya Dhani juga mengatakan, pihaknya mendapat laporan terkait kejadian ini sekitar pukul 16.15 WIB, saat kapal memasuki Sungai Muara Kumai.

"Untuk korban luka yang tiga orang masih dalam perawatan di ruang IGD. Kita juga sedang mendata identitas korban dan mencari fakta-fakta apa yang sebenarnya terjadi," pungkasnya.