Bagikan:

JAKARTA - Dua jurnalis Aceh diduga diintimidasi oleh pengawal Firli Bahuri. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut akan memastikan kebenaran insiden.

"Kami segera cek ke sana ya," ujar Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri kepada wartawan dikutip Sabtu, 11 November.

Selain memastikan terjadinya insiden itu, KPK juga akan menelusuri apakah para terduga pelaku intimidari merupakan anggotanya.

Meski dari pengakuan korban, pihak yang melakukan intimidasi merupakan pengawal Firli Bahuri. Kita kan tidak tahu siapa yang melakukan itu," sebutnya.

"Tetapi yang pasti kami belum tau apa dari petugas KPK atau bukan," sambung Ali.

Intimidasi terhadap wartawan dianggap melanggar Undang-Undang nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Bahkan, tindakan paksa untuk menghapus video atau foto yang dilakukan pengawal Firli bentuk pelanggaran terhadap Pasal 18 ayat 1.

"Yang pasti tidak boleh kalau ada intimidasi ke teman-teman jurnalis," kata Ali.

Sebelumnya diberitakan, dua jurnalis Aceh diduga diintimidasi oleh pengawal Ketua KPK Firli Bahuri saat meliput pertemuan Firli bersama Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Aceh di warung Sekretariat Bersama (Sekber) wartawan Aceh.

Keduanya adalah Raja Umar wartawan Kompas TV dan Kompas.com, dan pewarta Puja TV (TV lokal Aceh) Lala Nurmala. Saat itu, Firli bersama JMSI sedang ngopi dan makan durian di Sekber wartawan Aceh, Kamis, 9 NOvember malam.

"Saya dihampiri oleh polisi yang mengenakan pakaian preman dan meminta agar saya hapus foto pertemuan Firli," kata Raja Umar,

Selain Umar, wartawan Puja TV Nurmala juga mengalami hal serupa, kepada dirinya juga diminta agar foto pertemuan Firli tersebut juga dihapus.

Nurmala menyatakan bahwa dirinya sempat mengambil foto dan video ketika Umar berbicara dengan pengawal Firli, dan kemudian itu juga diminta hapus.

Nurmala kemudian didatangi oleh pengawal Firli dan memaksa melihat gambar dalam galeri handphone jurnalis itu, bahkan hingga ke spam.

"Sudah aku hapus, dan tersimpan dalam spam. Lalu, itu juga disuruh hapus, padahal handphone itu privasi saya," kata Nurmala.