MEULABOH - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat mencatat sebanyak 30 desa yang tersebar di sejumlah kecamatan di daerah tersebut, hingga Jumat masih terendam banjir dengan ketinggian air di sejumlah lokasi mencapai di atas satu meter.
“Hingga saat ini kami masih terus berupaya melakukan pendataan terhadap desa yang terdampak,” kata Koordinator Pusat Pengendalian Operasi BPBD Aceh Barat, Mashuri, dikutip ANTARA, Jumat, 10 November.
Menurutnya, bencana banjir yang terjadi saat ini disebabkan akibat tingginya curah hujan yang terjadi sejak tanggal 7 November 2023, sehingga menyebabkan dua aliran sungai besar di Kabupaten Aceh Barat meluap.
Kedua sungai tersebut terdiri dari Sungai Krueng Woyla dan Sungai Krueng Meureubo.
Mashuri menjelaskan, ada pun lokasi yang terdampak banjir di Kabupaten Aceh Barat diantaranya seperti Kecamatan Woyla Timur meliputi Desa Blang Dalam, Desa Alue Kuyun, Desa Blang Makmu, Desa Alue Meganda, Desa Blang Luah, Desa Rambong Pinto.
Di Kecamatan Woyla Barat banjir juga merendam Desa Napai, Desa Cot lLgan LM, Desa Cot Rambong, Desa Alue Leuhob, Desa Blang Cot Mameh, Desa Blang Cot Rubeh, Desa Leubok Pasi Ara, Desa Lhok Malee, Desa Ulee Pasi Ara, Desa Blang Luah, Desa Peulekung.
BACA JUGA:
Kemudian di Kecamatan Arongan Lambalek banjir juga merendam Desa Gunung Pulo, Desa Peuribu, Desa ataupun Peuraho, Desa Keub, jalan menuju Desa Karang Hampa dan Deaa Cot Kumbang.
Banjir juga merendam Desa Cot Amun, Kecamatan Samatiga. Desa Mugo Kecamatan Panton Reue, Desa Seumantok dan Desa Keutambang Kecamatan Pante Ceureumen, Desa Layung Kecamatan Bubon.
Banjir juga merendam ratusan rumah di Desa Pasi Masjid, Kecamatan Meureubo dan Desa Leuhan dan Blang Beurandang, Kecamatan Johan Pahlawan.
Mashuri menjelaskan meski banyak rumah warga yang terendam banjir, namun hingga kini belum terdapat lokasi titik pengungsian.
“Masyarakat yang terdampak banjir masih mengungsi ke rumah sanak saudara,” kata Mashuri.