Wapres ke Kades: Waktu Kita Sisa 1 Tahun Menuju Target Nol Persen Kemiskinan Ekstrem
Wapres Ma’ruf Amin saat Rapat terkait Kinerja Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Tahun 2023 di Istana Wapres, Jakarta, Kamis (9/11/2023). ANTARA/HO-BPMI Setwapres

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengingatkan peran krusial kepala daerah (kades) dalam mewujudkan pencapaian target nol persen kemiskinan ekstrem di Indonesia tahun 2024.

Hal itu disampaikan Wapres dalam arahannya pada acara Rapat Koordinasi Nasional dan Penyerahan Insentif Fiskal Tahun Berjalan untuk Kategori Kinerja Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Tahun 2023 di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis 9 November.

“Waktu kita hanya tersisa satu tahun menuju target nol persen kemiskinan ekstrem tahun 2024, atau lebih cepat enam tahun dari target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Untuk itu, dalam kesempatan ini saya ingin kembali menekankan peran krusial bapak dan ibu selaku kepala daerah, yaitu dalam menyusun program dan kegiatan, serta keberpihakan anggaran daerah untuk percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem,” kata Wapres.

Dia meminta agar konsistensi seluruh pimpinan daerah tetap terjaga, utamanya dalam melaksanakan strategi pengurangan beban pengeluaran masyarakat, peningkatan pendapatan berkelanjutan kelompok masyarakat miskin ekstrem, serta penurunan jumlah kantong-kantong kemiskinan.

Selain itu, Wapres mengingatkan agar pemberdayaan masyarakat yang mengedepankan aspek pertumbuhan, keadilan sosial, dan keterjangkauan menjadi perhatian bersama.

Wapres Ma’ruf menyampaikan berbagai langkah konkret untuk mencapai target penghapusan kemiskinan ekstrem sudah dilaksanakan, diantaranya penajaman sasaran penerima manfaat melalui pengembangan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).

Selain itu, juga telah dilakukan konvergensi program dan anggaran dalam rangka penghapusan kemiskinan ekstrem, antara lain melalui penyesuaian APBN, APBD, dan APBDes.

“Hasilnya pun mulai terlihat. BPS mencatat kemiskinan ekstrem bulan Maret 2023 turun signifikan menjadi 1,12 persen. Pekerjaan rumah kita adalah menjaga tren penurunan ini hingga target dapat tercapai,” ujarnya.

Menurut Wapres, semua upaya itu hanya mungkin terwujud melalui kolaborasi dan kerja keras seluruh pemangku kepentingan. “Tentu kinerja aktif seluruh Kepala Daerah menjadi prasyarat mutlak tercapainya target penurunan kemiskinan ekstrem,” jelasnya.

Oleh karena itu, kata Wapres, sebagai apresiasi, Pemerintah memberikan penghargaan berupa insentif fiskal kepada pemda yang berkomitmen dan berkinerja baik dalam penghapusan kemiskinan ekstrem.

Dia berharap insentif tersebut dapat dimanfaatkan untuk meneruskan transformasi program menuju target penghapusan kemiskinan ekstrem.

Wapres menyampaikan pesan, pertama, agar pemda memaksimalkan dana insentif untuk memperkuat strategi penghapusan kemiskinan ekstrem, utamanya untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat.

Kedua, memastikan target penerima program kemiskinan ekstrem menggunakan data P3KE, agar lebih tepat sasaran dalam intervensinya. “Utamakan kelompok masyarakat miskin dengan akses terbatas, juga penduduk lansia dan penyandang disabilitas,” pintanya.

Ketiga, mengintensifkan sinergi dan kolaborasi antara kementerian/lembaga dan pemda, perguruan tinggi, dunia usaha, dan industri di sektor potensial.