Bagikan:

JAKARTA - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak menilai pengguna moda LRT Jakarta yang nantinya akan beroperasi sampai Manggarai lebih banyak merupakan warga luar Jakarta.

Sementara, sampai saat ini tarif LRT Jakarta sebesar Rp5 ribu masih disubsidi lewat APBD karena memiliki tarif keekonomian mencapai puluhan ribu rupiah.

"Subsidi tiket ke Manggarai akan lebih dinikmati 70 persen oleh warga non-Jakarta kecuali diperpanjang sampai Dukuh Atas," kata Gilbert kepada wartawan, Selasa, 7 November.

Karenanya, Gilbert mendukung Pemprov DKI meneruskan pembangunan trase LRT Jakarta hingga Dukuh Atas pada beberapa tahun ke depan. Hal ini akan lebih meningkatkan jumlah penggunaan LRT Jakarta yang kini sepi peminat karena baru memiliki rute Kelapa Gading-Velodrome.

"Sejak dulu sepi karena jalurnya sangat pendek, otomatis sepi penumpang atau pengguna atau rider hanya segment yang dilalui. Agar ridership meningkat, trayek harus diperluas," ungkap Gilbert.

Gilbert memandang tidak akan terjadi tumpang tindih pengguna transportasi umum seperti KRL Commuter Line, MRT Jakarta, dan LRT Jabodebek jika LRT Jakarta diteruskan sampai Dukuh Atas.

"Masing-masing jalurnya beda. LRT jabodebek tidak masuk ke daerah LRT Jakarta. MRT juga beda. Ini hub terbesar yang menghubungkan antar moda," ucap Gilbert.

"Lebih baik dihubungkan. Mungkin APBD tahun depan. Sekarang sudah disetujui hanya sampai Manggarai," lanjutnya.

Pada Senin, 30 Oktober, pemerintah resmi melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking LRT Jakarta fase 1B dengan rute Stasiun Velodrome hingga Stasiun Manggarai.

LRT Jakarta fase 1B memiliki bentang jalur sepanjang 4,6 kilometer yang memiliki 5 stasiun yaitu Stasiun Pemuda Rawamangun, Stasiun Pramuka BPKP, Stasiun Pasar Pramuka stasiun Stasiun Matraman, dan Stasiun Manggarai.

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menjelaskan, pembangunan LRT Jakarta Fase 1B seluruhnya akan selesai selama tiga tahun. Pada tahun 2024, ditargetkan LRT sudah beroperasi sampai Stasiun Pramuka.

"Rawamangun-Pramuka di posisi September 2024, tapi sampai Manggarai di 2026," kata Heru usai groundbreaking di kawasan Stasiun Velodrome, Jakarta Timur, Senin, 30 Oktober.

Pengerjaan LRT dilakukan oleh BUMD PT Jakarta Propertindo. Direktur Utama PT Jakpro Iwan Takwin berujar, pembangunan LRT Jakarta fase 1B menelan biaya Rp5,5 triliun, yang mencakup biaya konstruksi Rp4,6 triliun.

"Kan ada macam-macam, biaya konstruksi, konsultan, dan lain-lain, jadi totalnya Rp5,5 triliun," ungkap Iwan.

Sejauh ini, sebanyak 6 stasiun LRT telah beroperasi dengan panjang 5,2 kilometer pada fase 1, yakni Pegangsaan dua, Stasiun Boulevard Utara, Stasiun Boulevard Selatan, Stasiun Pulomas, Stasiun Equestrian, dan Stasiun Velodrome.

Sehingga, jika fase 1B telah terbangun, LRT Jakarta memiliki panjang rute 12,2 kilometer dengan 11 stasiun mulai dari Stasiun Pegangsaan Dua hingga Stasiun Manggarai. Diperkirakan, perjalanan dari Pegangsaan Dua hingga Manggarai dapat ditempuh selama 26 menit.