Bagikan:

JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan pemerintah untuk sigap melakukan antisipasi penanganan banjir, khususnya di ibu kota Jakarta. Hal ini menyusul meningkatnya intensitas hujan di Tanah Air jelang berakhirnya musim kemarau panjang.

"Kondisi cuaca ekstrem ini adalah panggilan untuk pemerintah meningkatkan kesiapsiagaan dan segera menyiapkan upaya yang diperlukan guna mengantisipasi banjir karena kita sekarang sudah mulai memasuki musim hujan,” kata Puan di Jakarta, Senin, 6 November. 

Seperti diketahui, hujan yang cukup deras sudah mulai melanda sejumlah daerah. Hujan dengan intensitas tinggi dalam beberapa hari terakhir juga turun di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi yang selama ini mengalami cuaca panas ekstrem. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sebanyak 54 RT terendam banjir akibat hujan deras yang melanda pada Sabtu, 4 Noveber malam. Daerah yang terendam banjir berada di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

Sejumlah warga di Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur, sempat mengungsi akibat direndam banjir. Oleh karenanya, Puan mengingatkan agar daerah-daerah yang menjadi langganan banjir melakukan persiapan.

“Sebelum dampaknya semakin besar, Pemda harus berbenah mengantisipasi datangnya banjir. Termasuk memeriksa saluran-saluran air dan menyiagakan pompa penguras air, dan memperbaiki fasilitas umum yang kurang siap menghadapi musim hujan,” tutur Puan. 

Pemerintah juga perlu memberikan informasi peringatan dini kepada masyarakat untuk mengantisipasi adanya banjir. Khusus di Jakarta, mantan Menko PMK ini mendorong sinergitas Pemprov DKI dengan Pemda-pemda kota penyangga seperti Bogor dan Depok yang memiliki aliran sungai sampai ke ibu kota.

"Tentu tidak cuma di Jakarta tapi semua daerah di Indonesia. Pemda harus siaga, koordinasi dengan Pemerintah pusat untuk hal-hal yang sifatnya kebutuhan infrastruktur besar. Ditambah juga persiapkan kebutuhan bagi masyarakat saat banjir melanda,” jelasnya.

Terkait infrastruktur, Puan pun mengingatkan pentingnya tindakan preventif yang perlu diambil Pemerintah bersama instansi terkait. Misalnya dalam hal infrastruktur transportasi publik, terutama di area dengan lalu lintas yang tinggi. 

"Dalam situasi perubahan iklim yang semakin ekstrem, upaya perlindungan dan perawatan fasilitas transportasi publik menjadi semakin mendesak untuk menjamin  keselamatan masyarakat serta agar mobilitas warga berjalan lancar dan aman," tutur Puan.

Puan menyoroti rusaknya sejumlah fasilitas atau sarana penunjang transportasi publik saat hujan melanda. Seperti plafon di sekitar Stasiun Kereta Cepat Halim dan Stasiun commuterline Cawang. Akibatnya, masyarakat yang menggunakan transportasi tersebut sempat mengalami kendala.

Belajar dari peristiwa itu, Puan menekankan perlunya pemeliharaan sarana dan prasarana secara khusus saat tingginya intensitas hujan. Ia menegaskan, Pemerintah harus memberikan pengawasan ketat kepada pihak operator sebagai penyelenggara jasa transportasi guna memastikan infrastruktur transportasi publik dapat bertahan dalam kondisi cuaca ekstrem.

"Fasilitas transportasi publik yang aman dan nyaman harus menjadi prioritas utama bagi Pemerintah, terutama di tengah tantangan cuaca ekstrem yang tidak dapat diprediksi," ujar Puan.