Bagikan:

AMBON - Kepolisian Daerah (Polda) Maluku mengingatkan personel dalam Satuan Tugas (Satgas) Operasi Mantap Brata Salawaku 2023-2024 agar tidak memasuki kantor partai politik (parpol) saat melakukan pengamanan tahapan Pemilu 2024.

Arahan itu disampaikan Kabag Reformasi Birokrasi Polri (RBP) Biro Rena Polda Maluku  AKBP R. Ferdinandus saat memimpin apel kesiapan pelaksanaan tugas personel Satgas Operasi Mantap Brata Salawaku 2023-2024 di Lapangan Letkol Pol Chr. Tahapary, Kota Ambon, Senin, 6 November.

"Sesuai dengan telegram Kapolri tentang pelarangan untuk memasuki kantor parpol atau pos-pos pemenangan, maka kepada Kasubsatgas dan personel  Operasi Mantap Brata Salawaku 2023-2024 tidak perlu lagi memasuki kantor dan pos pemenangan dari partai-partai politik," kata Ferdinandus dilansir ANTARA.

Kepala Analisa dan Evaluasi Operasi Mantap Brata Salawaku 2023-2024 ini mengatakan larangan tersebut dilakukan agar Polri tidak terlihat seperti berpihak kepada salah satu partai atau pasangan calon.

Ia mencotohkan kejadian di Polres Pasuruan, Jawa Timur, maksud mereka (personel) baik untuk menyampaikan seruan dan imbauan Pemilu damai dan sosialisasi, tetapi dipelintir oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang menyatakan di media media sosial bahwa Polri memihak kepada salah satu partai atau pasangan calon.

Untuk menghindari hal tersebut, Ferdinandus mengatakan pimpinan Polri telah memerintahkan agar rencana tersebut diubah agar lebih menunjukkan netralitas Polri.

"Sebagai anggota Polri kita jangan sampai menunjukkan keberpihakan kepada salah satu partai atau pasangan calon yang ada. Kita tetap menjaga jangan sampai ada persepsi atau isu negatif yang diberikan kepada kita terutama Satgas yang melaksanakan operasi. Untuk itu kita tetap menjaga netralitas anggota Polri dalam mengamankan Pemilu 2024," pintanya.

Ferdinandus juga meminta bila ada keluarga dekat seperti orang tua atau istri yang menjadi calon legislatif, maka sebagai anggota Polri harus tetap netral.

“Jangan sampai kita kita ikut-ikutan dalam politik praktis yang pada akhirnya nanti merugikan diri kita sendiri," ucapnya.