Sekjen PDIP Singgung Rayuan Prabowo Bikin Jokowi Sekeluarga Pindah Haluan Saat Berpantun di Depan Alumni Muda Muhammadiyah
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto /

Bagikan:

JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto berpantun menyindir rayuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) sekeluarga akhirnya berpindah haluan politik.

Momen ini terjadi saat dia menerima dukungan bagi Ganjar-Mahfud MD dari Forum Alumni Angkatan Muda Muhammadiyah Bali, Sabtu, 4 November.dilakukan di kawasan Renon, Kota Denpasar, Bali.

"Pak Prabowo punya jurus menggoda. Bujuk rayunya pindahkan dukungan satu keluarga. Di sini kita memantapkan jiwa raga. Dukung Ganjar-Mahfud MD dengan semangat menyala-nyala," kata Hasto seperti dikutip dari keterangan tertulisnya.

Tak hanya itu, Hasto juga punya dua pantun lain dan disambut dengan tepuk tangan meriah. Pantun pertama menyindir soal penurunan baliho Ganjar-Mahfud MD di kawasan Gianyar, Bali beberapa waktu lalu. Insiden itu terjadi menjelang kehadiran Presiden Jokowi.

"Pulau Bali Pulau Dewata. Masyarakatnya ramah terbuka pada siapa saja. Namun ada yang tega merusak suasana. Melepas baliho dan bendera sebagai cermin ketidakadilan nyata," ungkapnya.

"Pantun kedua, Bali bumi spiritual terkenal di dunia. Masyarakatnya relijius dengan kultur khas Indonesia. Di sini berlaku hukum karmapala. Bagi siapa pun yang cederai kasih Ibu Pertiwi demi perpanjangan kuasa," imbuh Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud MD tersebut.

Hasto mengatakan tiga pantun ini sengaja dibawakan karena sesuai dengan suasana hatinya dan masyarakat Bali yang ditemuinya. Dia kemudian menyinggung dalam politik semua harus ditujukan untuk rakyat.

Jangan sampai ada elite yang meninggalkan kepentingan masyarakat untuk kepentingan pribadi. Hal ini yang juga membuat Hasto sempat mengevaluasi kerja Kapal Terapung RS Malahayati saat melakukan kunjungan ke Bali.

Kapal ini, sambung dia, harus jadi pengingat kekuasaan tidak boleh digunakan untuk tujuan tertentu. "Bahwa kekuasaan itu hanya akan berarti apabila benar-benar ditujukan bagi mereka yang diperlakukan tidak adil," ungkap Hasto.

"Bagi mereka yang miskin, bagi mereka yang terpinggirkan, suara merekalah yang harus kita dengarkan. Karena itu kami mohon doa restunya, dengan dukungan dari Angkatan Muda Muhammadiyah ini," pungkasnya.