Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan jalan tol Ibu Kota Nusantara (IKN) harus sudah dapat digunakan oleh kendaraan pada Juli 2024. Keputusan ini diambil untuk mendukung pemindahan tahap awal dan penyelenggaraan upacara Kemerdekaan 17 Agustus di IKN.

Tol IKN akan terhubung dengan jalan tol Balikpapan-Samarinda (Balsam), yang diharapkan dapat mempersingkat jarak tempuh dari Balikpapan ke kawasan inti IKN, dan dengan demikian mempercepat mobilitas barang dan orang menuju IKN.

"Progresnya sudah hampir mencapai 55%, dan diharapkan pada Juli 2024, jalan ini sudah bisa digunakan. Kami juga memastikan bahwa jalan ini akan ditanami pohon-pohon endemik Kalimantan di sepanjang kanan dan kiri jalan," kata dia mengutip laman Sekretariat Kabinet, Kamis 2 November.

Sebelum adanya jalan tol IKN, perjalanan dari Balikpapan ke IKN melalui tol Balikpapan-Samarinda, kemudian menuju Sepaku dan memasuki Nusantara, memakan waktu sekitar 2 jam 15 menit. Dengan pembangunan jalan tol IKN, perjalanan langsung dari Balikpapan ke Nusantara diperkirakan hanya akan memakan waktu 45 menit dengan jarak sekitar 57 km.

Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Nusantara, Danis H Sumadilaga, mengungkapkan bahwa pembangunan saat ini terdiri dari tiga seksi. Seksi 3A Karangjoang-KKT Kariangau sepanjang 13,4 km memiliki progres sekitar 34,22%. Seksi 3B KKT Kariangau-Simpang Tempadung sepanjang 7,3 km memiliki progres sekitar 42,67%, sementara Seksi 5A Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang sepanjang 6,7 km memiliki progres sekitar 61%.

"Saat ini pelaksanaan konstruksi terus berlanjut, dan rencananya akan dilanjutkan dengan paket pekerjaan overpass, beautifikasi, serta kelengkapan jalan tol," kata dia.

Selain pembangunan jalan tol IKN, Kementerian PUPR juga telah melanjutkan tahap akhir dari Jembatan Pulau Balang yang telah selesai konstruksi pada 2021 lalu. Pekerjaan ini meliputi berbagai aspek seperti pembangunan pengaman jembatan, taman lansekap, playground, ruko, toilet umum, masjid, pos jaga, floating dock, solar panel, dan amphitheatre.

Jembatan Pulau Balang terdiri dari bagian utama sepanjang 804 meter, jembatan pendekat sepanjang 167 meter, dan jalan akses sepanjang 1.807 meter. Proyek ini termasuk dalam paket Pelindung Tumbukan Kapal (Fender) dan bangunan pelengkap, dengan anggaran APBN senilai Rp 306 miliar, yang disediakan oleh PT Hutama Karya (Persero), PT Adhi Karya (Persero), dan PT Bangun Cipta Konstruksi (KSO).

Peningkatan konektivitas ini diharapkan akan memberikan manfaat besar dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan Ibu Kota Nusantara (IKN) serta mempercepat mobilitas di wilayah tersebut.