TPN Ganjar-Mahfud Tetap Yakin Pemerintah Bisa Jaga Netralitas Meski Ada Pencopotan Baliho
Ketua TPN Ganjar, Arsjad Rasjid/FOTO: Wardhany Tsa Tsia-VOI

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud MD, Arsjad Rasjid meyakini netralitas pemerintah di Pemilihan Presiden (Pilpres) tetap terjaga meskipun ada pencopotan baliho dan atribut PDI Perjuangan (PDIP) di Bali.

“Masa enggak percaya (netralitas bisa terjaga, red). Percayalah, percaya dong (dengan netralitas pemerintah di Pilpres 2024, red),” kata Arsjad kepada wartawan di gedung High End, Jakarta, Rabu, 1 November.

Arsjad tak mau bicara banyak soal pencopotan baliho Ganjar-Mahfud. Namun, setiap pasangan calon disebut punya hak yang sama termasuk untuk memasang baliho.

“Ini kan suatu pesta demokrasi,” tegasnya.

“Semuanya mempunyai hak, itu saja,” sambung Arsjad.

Arsjad menekankan TPN lebih fokus memenangkan pasangan yang diusung PDIP, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Perindo.

“Kami mesti memastikan bahwa kerja cepat gerak cepat, kalau enggak, kita ketinggalan, jadi untuk itu, untuk tantangan itu kita harus pastikan,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, baliho bergambar Ganjar-Mahfud MD di wilayah Gianyar, Bali dicopot Satpol PP pada Selasa, 31 Oktober sekitar pukul 10.30 WITA. Pencopotan dilakukan menjelang kunjungan kerja Presiden Jokowi.

Menanggapi hal ini, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyinggung politik diskriminasi karena hal ini tak terjadi terhadap baliho Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka saat Jokowi ke Sumatera Barat pada 25 Oktober.

“Sebelumnya Bapak Presiden mengumpulkan para Pj, ya, dan kemudian memberikan berbagai arahan bahwa seluruh pejabat gubernur dapat menjalankan tugas sebaik-baiknya. Tapi, terjadi kejadian yang menurut kami tidak perlu dilakukan karena terjadinya politik diskriminasi,” kata Hasto kepada wartawan di gedung High End, Jakarta, Rabu, 1 November.

Sementara itu, capres Ganjar Pranowo juga mempertanyakan alasan pencopotan tersebut. Katanya, kalau tak menyalahi aturan langkah ini sebenarnya cenderung berlebihan.

"Saya lagi coba bertanya-tanya kenapa dicopot begitu ya, memang kalau ada yang melanggar sih silakan dicopot, tapi kalau tidak ada yang melanggar, ya sebaiknya tidak perlu berlebihan," kata Ganjar usai menghadiri Mukernas V, Persatuan Radio TV Publik Daerah seluruh Indonesia di Prama Sanur Beach, Bali pada Rabu, 1 November.