Bagikan:

JAKARTA - Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri bakal mengirim tim ke beberapa polda jajaran terkait penanganan kasus dugaan penyebaran berita bohong yang melibatkan Rocky Gerung sebagai terlapor. Tujuannya, mengumpulkan alat bukti.

"Rencana tindak lanjut, tim akan segera dikirim, baik itu ke Sumut, Kaltim, Kalteng, Jogja, maupun nanti ke Polda Metro, di mana itu untuk melengkapi bukti-bukti atau penyidikan-penyidikan yang disesuaikan hasil yang kita peroleh saat penyelidikan di Bareskrim," ujar Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro kepada wartawan dikutip Selasa, 31 Oktober.

Dikerahkannya tim itu dikarenakan kasus dugaan penyebaran berita bohong itu sebelumnya ditangani di tingkat polda hingga akhirnya ditarik seluruhnya ke Bareskrim Polri.

Setelah berbagai bukti-bukti dari beberapa polda itu sudah didapatkan, tim penyidik akan menyesuaikan dengan konstruksi kasus dan pasal yang diduga dilanggar oleh Rocky Gerung.

"Minggu ini, mungkin di bawah pimpinan pak Wadir kita akan mengirim anggota-anggota untuk melaksanakan koordinasi dengan penyidik-penyidik setempat," sebutnya.

Sembari menunggu proses pengumpulan, penyidik juga akan memeriksa saksi dan ahli, termasuk Rocky Gerung selaku terlapor.

Apabila telah rampung seluruhnya, maka, penyidik akan melaksanakan gelar perkara. Tujuannya menetapkan tersangka di kasus tersebut.

“Setelah melaksanakan upaya penyidikan kita akan segera melaksanakan (gelar perkara) untuk penetapan tersangka,” kata Djuhandhani.

Status kasus dugaan kasus penyebaran berita bohong dengan terlapor Rocky Gerung sudah ditingkatkan ke tahap penyidikan.

Peningkatan status ke penyidikan diketahui berdasarkan Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) yang diterima Kejaksaan Agung (Kejagung) pada 17 Oktober.

Beberapa ucapan atau pernyataan Rocky Gerung yang dipermasalahkan dan dilaporkan dalam dugaan penyebaran berita bohong dan ujaran kebencian antara lain.

"Begitu Jokowi kehilangan kekuasaannya dia jadi rakyat biasa, enggak ada yang peduli nanti. Tetapi Jokowi ambisi Jokowi adalah mempertahankan legacy-nya. Dia menawarkan IKN, mondar-mandir ke koalisi, untuk mencari kejelasan nasibnya," ucap Rocky dalam video tersebut.

"Dia mikirin nasibnya bukan nasib kita, itu b*j*ng*n yang t*l*l, sekaligus b*j*ng*n pengecut. Kalau dia b*j*ng*n pintar, dia mau terima berdebat dengan Jumhur Hidayat. Ajaib, b*j*ng*n tapi pengecut," lanjut Rocky mengkritik Jokowi.