JAKARTA - Bakamla RI menghadiri pertemuan 15th International Conference on the South China Sea dengan tema “Luminate The Grey, Light Up The Green”. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Diplomatic Academy of Vietnam (DAV), di Ho Chi Minh City, Vietnam, Jumat 27 Oktober.
Pertemuan ini bertujuan mendiskusikan strategi terbaik untuk menyelesaikan konflik Laut China Selatan dari berbagai aspek yang dihadiri oleh para Diplomat, Akademisi, dan Praktisi yang memiliki keterkaitan dengan Laut China Selatan, baik yang berasal dari negara-negara kawasan maupun luar kawasan.
Pada kesempatan ini, Bakamla RI memberikan paparan mengenai “Coast Guard Roles Diplomacy in South East Asia” yang disampaikan oleh Analis Kebijakan Ahli Madya Bakamla RI Kolonel Bakamla Hudiansyah Is Nursal, S.H., M.I.L.I.R. Dalam paparannya, beliau menyampaikan bahwa Coast Guard di Asia Tenggara memiliki kerja sama yang kuat secara bilateral maupun multilateral.
Selain itu, beliau juga menyampaikan bahwa ASEAN memiliki forum diskusi mengenai keamanan di wilayah perairan kawasan yang telah berjalan selama 2 tahun, bernama ASEAN Coast Guard Forum. Forum tersebut dapat dijadikan media kerja sama untuk menjadikan keamanan laut yang kokoh antar penegak hukum di laut Asia Tenggara.
BACA JUGA:
Lebih lanjut, disampaikan pula praktik terbaik kerja sama antar Coast Guard di Asia Tenggara dengan memberikan contoh kolaborasi antara Bakamla RI dengan Malaysian Maritime Enforcement Agency (MMEA) pada saat menindak kapal berbendera Iran MT. Arman 114 yang sedang melakukan aktivitas pindah muatan atau transhipment di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia. Serta, kerja sama dalam rangka implementasi MoU Common Guidelines antara Indonesia dan Malaysia.
Dengan adanya pertemuan ini, para Narasumber termasukdaari Bakamla berharap, kedepannya Coast Guard dapat berperan lebih dalam menyelesaikan konflik yang terjadi di Asia Tenggara dengan mengedepankan kerja sama dan kolaborasi antar Coast Guard di kawasan.