BANYUMAS - Kasatreskrim Polresta Banyumas Kompol Agus Supriadi Siswanto menyebutkan, berdasarkan keterangan awal dari pemilik, jembatan kaca 'The Geong' dibangun oleh pemilik bersama karyawannya selama 11 bulan.
Tidak ada uji kelaikan dari pihak terkait soal jembatan yang berada di kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus (HPL), Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
"Keterangan awal dari pemilik wahana tersebut akan dianalisis oleh," jelasnya di lokasi dilansir dari Antara, Kamis, 26 Oktober.
Insiden maut yang menewaskan satu wisatawan terjadi pada Rabu, 25 Oktober sekitar
pukul 10.00 WIB. Saat itu ada 11 wisatawan dari Cilacap yang berada di atas wahana.
Saat beberapa wisatawan berada di salah satu titik jembatan kaca yang berada pada ketinggian 10 meter itu, tiba-tiba kaca yang mereka injak pecah. Empat orang wisatawan terperosok, dua orang di antaranya terjatuh ke tanah, sedangkan dua orang lainnya bergelantungan pada kerangka jembatan.
Salah seorang wisatawan yang terjatuh hingga tanah itu mengalami patah tulang pinggul, sedangkan satu orang lainnya meninggal dunia.
Polisi telah memeriksa 12 saksi atas insiden ini. Agus menjelaskan, tidak ada sistem pengamanan memadai yang dibuat secara tertulis agar bisa dijadikan petunjuk dan dibaca oleh pengunjung saat memasuki wahana tersebut.
Terkait dengan kemungkinan adanya unsur kelalaian, saat ini Tim Labfor sedang bekerja untuk mengecek jenis kaca yang digunakan, klasifikasi kaca, dan kelayakan konstruksi jembatan kaca tersebut. Ia pun mencontohkan beberapa bagian yang dicek Tim Labfor, antara lain ukuran dari kaca yang digunakan.
"Yang kami dalami di TKP bahwa tebal kaca adalah sekitar 1,2 centimeter, kemudian lebar (panjang masing-masing sisi, red.) sekitar 118 centimeter. Ini akan kami cek, kemudian hasil Labfornya seperti apa, yang seyogianya itu dipasang dalam komposisi ukurannya berapa, nanti akan dijelaskan oleh pihak Labfor bersama pihak ahli konstruksi yang kami datangkan," jelasnya.
Terkait dengan operasional kawasan wisata HPL, dia mengatakan untuk sementara ditutup hingga olah TKP selesai. Disinggung mengenai satu korban yang mengalami luka-luka, Kasatreskrim mengatakan hingga saat ini masih dalam perawatan di rumah sakit.
"Kondisinya mulai stabil namun masih menjalani perawatan medis karena mengalami patah tulang pinggul," katanya.
BACA JUGA:
Dua wisatawan yang terjatuh ke tanah terdiri atas AI (41) yang mengalami luka-luka dan FA (49) yang berdasarkan hasil pemeriksaan dokter dinyatakan meninggal dunia beberapa saat setelah jatuh, sedangkan dua korban yang bergelantungan pada kerangka jembatan terdiri atas WA (39) dan SSP (45)