BKSDA Tambah Personel Padamkan Kebakaran Hutan di Gunung Papandayan
Petugas melakukan pemadaman api yang membakar kawasan hutan konservasi di Gunung Papandayan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (23/10/2023). (ANTARA/HO-BPBD Garut)

Bagikan:

GARUT - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) menambah kekuatan personel menjadi 152 orang dari berbagai instansi maupun masyarakat sukarelawan untuk memadamkan kobaran api yang sampai saat ini masih membakar kawasan hutan di Gunung Papandayan. Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Kepala Seksi Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah V Garut Dodi Arisandi mengatakan seluruh personel gabungan itu sudah diturunkan ke lokasi kebakaran yang sampai saat ini masih ada titik api, Selasa, 24 Oktober.

"Tadi pagi kita memberangkatkan 152 personel gabungan," kata Dodi dikutip ANTARA.

Ia menuturkan kekuatan personel yang diturunkan selain dari petugas BKSDA, yaykni jajaran kepolisian, TNI, BPBD, maupun petugas dari perusahaan, juga sukarelawan dari berbagai kelompok masyarakat.

Upaya pemadaman itu, kata dia, cukup sulit  karena saat malam hari dengan kondisi api sudah besar, sehingga tidak dapat dilakukan pemadaman sejak dini.

"Jadi kita mengetahui ada kebakaran itu setelah besar, tidak diketahui dari bawah, sehingga menyulitkan kita untuk memadamkan sejak dini," katanya.

Penyebab kebakaran hutan belum dapat diketahui, apakah karena unsur disengaja atau faktor lain, karena sampai saat ini masih dalam penyelidikan.

Terkait luas lahan hutan yang terbakar, kata dia, belum dapat diketahui, karena masih dihitung, dan kondisi lahan hutan masih dilanda kebakaran.

"Sampai ini saya belum bisa memastikan berapa hektare untuk kebakaran, ini masih berlanjut," katanya.

Selama proses pemadaman kebakaran hutan di Gunung Papandayan, maka jalur pendakian sementara ditutup untuk umum.

Sedangkan kawasan wisata, kata dia, masih tetap buka karena lokasi kebakaran jauh dari tempat wisata maupun pemukiman rumah penduduk.

"Aktivitas pendakian kita tutup, untuk kunjungan wisata yang di bawah masih dibuka, tapi untuk aktivitas pendakian kita tutup," kata Dodi.