Elektabilitasnya Rendah, Apa Alasan Prabowo Memilih Gibran jadi Cawapres?
Prabowo Subianto bersama Gibran Rakabuming Raka/DOK Instagram @prabowo

Bagikan:

YOGYAKARTA – Putra sulung Presiden Joko Widodo yang juga menjabat sebagai Wakil Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka resmi diumumkan sebagai calon wakil presiden yang akan mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Lantas, apa alasan Prabowo memilih Gibran jadi cawapres?

Pemilihan Gibran sebagai pendamping Prabowo cukup menarik, mengingat elektabilitasnya tak pernah lebih tinggi dari Erick Tohir yang sebelumnya masuk ke dalam kandidat cawapres Prabowo.

Sebagai informasi, berdasarkan data survei IPSOS Public Affairs pada 1-10 Oktober 2023, nama Erick Tohir berada di peringkat pertama dengan angka 24,86 persen. Disusul Ridwan Kamil 12,74 persen, Mahfud MD 12,43 persen, Sandiaga Uni 12,33 persen, dan Gibran Rakabuming Raka 5,88 persen.

Berikutnya, dalam simulasi, nama Prabowo-Gibran memiliki potensi kemenangan yang lebih rendah ketimbang Prabowo-Erick.

Menurut Survei IPSOS, Prabowo-Erick memegang suara 33,20 persen, mengalahkan Ganjar-Mahfud 31,51 persen dan Anies-Muhaimin 21,84 persen.

Sementara Prabowo-Gibran hanya mendulang 29,62 persen, sedikit lebih unggul dari Anies-Muhaimin 22,61 persen, dan kalah dari Ganjar-Sandiaga 32,74 persen.

Sedangkan menurut survei dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada 16-18 Oktober 2023, nama Gibran hanya mendapat 20,9 persen. Peringkat pertama adalah Erick Tohir 40 persen.

Alasan Prabowo Memilih Gibran Sebagai Cawapres

Melansir VOI, Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo memiliki analisis tersendiri soal ihwal dipilihnya Gibran sebagai pendamping Prabowo di Pilpres 2024.

Dikatakan Karyono, Prabowo Subianto ingin memanfaatkan status Gibran sebagai anak Jokowi, yang notabene presiden saat ini.

“Kenapa Prabowo ngebet menggandeng Gibran? Ini adalah bagian dari strategi. Untuk memenangkan Pilpres, Prabowo ingin menambah dukungan dari luar pemilihnya. Pada Pilpres 2014 dan 2019 lalu Prabowo kalah di Jateng dan Jatim. Dengan duet Gibran-Prabowo diharapkan dapat menambah suara,” kata Karyono.

“Selain itu, yang ingin dikapitalisasi Prabowo adalah ayahnya Gibran. Sampai saat ini Jokowi masih menjabat sebagai presiden, pemegang kekuasaan tertinggi. Bisa saja instrumen kekuasaan ini digunakan Prabowo,” kata Karyono lagi.

Dia menuturkan, Prabowo juga sudah berhitung bila Pilpres 2024 berlangsung dua putaran.  

 “Selain itu mereka juga berhitung kalau misal dua putaran nanti Prabowo melawan Ganjar, para pemilih Anies akan dialihkan ke Prabowo,” beber Karyono.

Alasan Prabowo meminang Gibran sebagai cawapres yang berikutnya adalah karena sudah tiga kali kalah dalam kontestasi Pilpres.

Sebagai informasi, Prabowo tercatat sudah tiga kali mengikuti pemilihan presiden. Akan tetapi, tiga kali pula ia menelan kekalahan.

Kekalahan pertama terjadi pada 2009, saat ia maju sebagai Cawapres Megawati Soekarnoputri. Saat itu pasangan yang mendapet slogan ‘Mega-Pro’ ini kemudian kalah dari Susilo Bambang Yudhoyono.

Prabowo kembali mencoba peruntungan sebagai Capres pada Pilpres 2014. Ia menunjuk Hatta Rajasa sebagai Cawapresnya. Namun meski mendapat dukungan kuat, duet Prabowo-Hatta kalah dari Joko Widodo yang berpasangan dengan Jusuf Kalla.

Prabowo menggenapkan kegagalannya tiga kali beruntun pada Pilpres 2019 saat berpasangan dengan Sandiaga Uno. Namun ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin.

Senda dengan Karyono, Pakar politik sekaligus pendiri lembaga survei Kedai KOPI, Hendri Satrio menilai, alasan Prabowo memilih Gibran sebagai cawapres karena dianggap dapat mengerek tingkat keterpilihannya di Pilpres. Hal ini karena Gibran adalah anak presiden.

“Karena Gibran anak presiden, penguasa saat ini. Itu bisa menambah daya dobrak Prabowo. Prabowo ingin sekali menang menang setelah sering kalah di Pemilu sebelumnya,” ujar Hendri kepada VOI.

Sementara menurut Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangwi Syarwi Chaniago, tingkat kepercayaan diri Prabowo meningkat jika ia bersama Gibran. Prabowo merasa dukungan dari penguasa saat ini bisa memuluskan ambisi menjadi penguasa selanjutnya.

“Level confident Prabowo tidak naik kalau tidak bersama Gibran. Berpasangan dengan anak presiden adalah impian semua orang. Siapa yang tidak mau berpasangan dengan anak presiden? Ada kebanggaan bisa berpasangan dengan anak presiden, apalagi pada tanggal pencoblosan Jokowi juga masih jadi presiden,” tutur Pangwi.

“Satu-satunya alasan Prabowo ngebet dengan Gibran ya karena dia anak Jokowi. Itu saja. Akan lebih mudah menang jika menggandeng anak presiden. Kalau anaknya di tangan Prabowo, tidak mungkin kan Jokowi tidak dukung Prabowo? Soal elektabilitas itu bisa berubah nanti,” tandas Pangwi.

Demikian informasi tentang alasan Prabowo memilih Gibran sebagai cawapres. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.