Pencalonan Gibran Dinilai Aria Bima PDIP Beri Kesan Negatif Bagi Presiden Jokowi
Politikus PDIP Aria Bima. (ANTARA-Zubi Mahrofi)

Bagikan:

JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Aria Bima menilai Gibran Rakabuming Raka bisa memberi kesan negatif bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) jika menjadi pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Padahal, sang ayah selama hampir 10 tahun jadi kepala negara memiliki rekam jejak baik.

“Kita lihat 10 tahun ini (Presiden Jokowi, red) menjadi presiden yang sangat mempunyai track record yang sangat positif dengan berbagai kinerja yang ada. Jangan sampai di akhir masa tugasnya nama Pak Jokowi jadi jelek,” kata Aria kepada wartawan di Media Center Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 20 Oktober.

Aria menunggu sikap lanjutan dari isu Gibran menjadi cawapres. “Bagaimana Pak Jokowi intervensi melarang Mas Gibran menjadi cawapresnya Pak Prabowo untuk kehormatan Pak Jokowi,” tegasnya.

Tak sampai di situ, Aria menilai isu ini bisa berhenti sepenuhnya jika Gibran menolak pinangan sebagai cawapres Prabowo.

“Dan kembali bersama-sama dengan partai pengusungnya Pak Jokowi 2014, 2019 yang ada di Cemara Center ini dan kembali ke PDI Perjuangan sebagai partainya Mas Gibran,” ungkapnya.

Sebelumnya, beredar informasi Gibran melakukan perjalanan ke Jakarta pada Jumat sore dengan menggunakan pesawat Batik Air melalui Bandara Ahmad Yani Semarang.

Gibran sempat santer akan masuk Partai Golkar melalui keanggotaan Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) yang merupakan organisasi masyarakat di bawah Partai Golkar. Adapun partai berlambang beringin tersebut menjadi salah satu partai pendukung Prabowo pada Pilpres 2024.

Sementara itu, Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno pihaknya akan mendukung siapapun cawapres yang ditunjuk mendampingi Prabowo. Langkah ini sesuai komitmen awal PAN saat bergabung ke Koalisi Indonesia Maju.

Kabar yang beredar menyebut nama cawapres Prabowo mengerucut pada dua nama yakni Menteri BUMN Erick Thohir dan Wali Kota Solo yang juga kader PDIP Gibran Rakabuming Raka.  

“Siapapun yang akan diputuskan menjadi cawapres di dalam forum ketua umum itu, seluruh anggota koalisi itu akan taat dan akan konsekuen menjalankan keputusannya,” ungkap Edy kepada wartawan, Jumat, 20 Oktober.