JAKARTA - Nilai tukar rupiah semakin tak berdaya menghadapi dolar AS. Pada pembukaan perdagangan, Jumat 28 Februari, rupiah kembali melemah, dan ini adalah pelemahan sembilan hari beruntun.
Mengutip Bloomberg pukul 8.14 WIB, nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 0,45 persen ke level 14.088 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, sentimen terhadap rupiah kelihatannya masih belum membaik.
"Tekanan terhadap aset berisiko karena peningkatan penyebaran wabah virus corona di luar China, masih besar," ujar Ariston kepada VOI.
Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor terus merosot yang mengindikasikan banyak yang membeli obligasi tersebut untuk mengamankan nilai aset. Sempat ke 1,235 persen, level terendah sepanjang masa.
Bank Indonesia (BI) hari ini kembali melakukan intervensi di pasar valas dan obligasi di perdagangan. Intervensi yang dilakukan oleh BI tidak bisa membawa mata uang garuda menguat.
Namun, apa yang di lakukan oleh bank sentral tersebut sudah memberikan upaya maksimal untuk menahan laju pelemahan mata uang rupiah.