JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI memperkenalkan program deradikalisasi Indonesia kepada Coordination Unit for Threat Analysis (CUTA) Belgia saat berkunjung ke Kantor BNPT di Sentul, Jawa Barat, Selasa 17 Oktober.
Direktur Deradikalisasi BNPT Brigjen Pol R. Ahmad Nurwakhid menjelaskan, tiga tema besar kebijakan deradikalisasi, yaitu program rehabilitasi ideologi, pelatihan kompetensi dan reedukasi sosial.
"Substansi daripada program deradikalisasi ada tiga tema besar. Pertama adalah kita lakukan rehabilitasi ideologi dengan pendekatan psikologi atau pendekatan kemanusiaan, kemudian pelatihan kompetensi agar mereka bisa mensejahterakan dirinya setelah keluar, lalu reedukasi sosial," kata Ahmad, dikutip dari keterangan tertulis diterima di Jakarta, Rabu 18 Oktober, disitat Antara.
Menurut Ahmad, kegiatan kunjungan kerja CUTA Belgia ke BNPT dapat menjadi landasan upaya kolaborasi lintas negara dalam menanggulangi terorisme.
"Kita semua meyakini bahwa terorisme ini crime against humanity (kejahatan kemanusiaan) dan kerja sama seperti kunjungan-kunjungan ini bagi kami merupakan sesuatu yang bagus untuk kita melakukan kolaborasi dalam melakukan penanggulangan terorisme," tuturnya.
BACA JUGA:
Lebih lanjut, Kepala Departemen Analisis Strategi CUTA Belgia Bart Thys mengatakan pihaknya dapat belajar dari sesi berbagi ilmu dan pengalaman tentang program deradikalisasi tersebut.
"Terima kasih karena sudah menerima kunjungan kami, saya pikir program deradikalisasi adalah sesuatu yang bisa kita pelajari di negara kita (Belgia) yang mungkin memiliki masalah yang sama," ujar Thys yang juga pimpinan delegasi dari kunjungan kerja itu.
Kunjungan kerja CUTA Belgia ke BNPT sekaligus memperkuat kerja sama bilateral antara Indonesia dan Belgia. Pada kesempatan itu, delegasi CUTA Belgia juga mengunjungi kawasan Balai Latihan Kerja (BLK).