SUMBAR - Sebanyak 53 warga kelompok rentan mulai dari bayi, balita, ibu hamil hingga lanjut usia (lansia) terdampak banjir bandang di Nagari Durian Tinggi, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar).
"Kelompok rentan itu terdampak dan sempat diungsikan karena air yang meluap menggenangi rumah mereka. Saat ini sudah mendapatkan penanganan," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Alim Bazar di Lubuk Sikaping, Sumbar, Selasa 17 Oktober, disitat Antara.
Ia mengatakan kelompok rentan tersebut, yaitu bayi tiga orang, balita 22 orang, ibu hamil satu orang, dan lansia 27 orang.
"Tidak ada korban jiwa pada bencana banjir bandang ini. Dari hasil rapat tadi dinyatakan pernyataan bencana bukan tanggap darurat bencana," katanya.
Pihaknya juga bersama tim terkait lainnya terus memberikan bantuan kepada warga membersihkan material lumpur yang menggenangi rumah mereka dan membersihkan badan jalan dari lumpur tanah.
Untuk antisipasi banjir susulan, pihaknya bersama Dinas Pekerjaan Umum dan instansi lainnya dibantu masyarakat juga membersihkan material yang menutupi jembatan dekat Pasar Lama Lubuk Sikaping agar aliran air lancar dan tidak meluap ke jalan.
Menurutnya, material yang menghambat aliran itu harus segera dibersihkan. Kalau tidak, kata dia, jika curah hujan tinggi dan air sungai kembali naik maka air akan kembali meluap ke badan jalan dan rumah warga.
BACA JUGA:
Dari data sementara BPBD Pasaman, ada sekitar 103 Kepala Keluarga (KK) atau 237 jiwa terdampak banjir bandang yang terjadi tiga hari berturut-turut sejak 14-16 Oktober.
Banjir bandang itu terjadi di tiga Kejorongan yakni Jorong Tampang sebanyak 31 KK atau 71 jiwa, Jorong Kampung Lua sebanyak 47 KK atau 89 jiwa, dan Jorong Kampung Lintang sebanyak 25 KK atau 77 jiwa.
Ia mengimbau warga tetap waspada terhadap banjir susulan karena cuaca saat ini masih ekstrem dan hujan bisa datang secara tiba-tiba.
Banjir bandang di pusat ibu kota Kabupaten Pasaman itu sudah terjadi tiga hari berturut-turut sejak 14-17 Oktober karena dipicu hujan deras mengakibatkan air sungai meluap
Saat ini warga sebagian masih ada yang mengungsi ke tempat yang aman dan ada sebagian bertahan di rumah masing-masing.