Sudirman Said: Anies-Muhaimin hanya Butuh Demokrasi Benar untuk Menang
Juru Bicara Anies Baswedan, Sudirman Said/ANTARA

Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Anies Baswedan, Sudirman Said, mengatakan pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar hanya membutuhkan demokrasi yang benar untuk memenangkan Pilpres 2024.

“Sering dikatakan oleh teman-teman, yang dibutuhkan oleh Anies-muhaimin untuk menang satu saja, yaitu demokrasi. Mungkin kalau demokrasinya benar insyaallah Anies dan Muhaimin akan menang,” kata Sudirman dikutip ANTARA, Selasa, 17 Oktober.

Demokrasi yang benar, jelas Said, tampak dari pemilu yang jujur, aparat, dan penyelenggara negara yang netral. Dia menyebut pihaknya mempunyai harapan untuk terwujudnya demokrasi yang benar itu.

Saat ditanyakan perihal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal kepala daerah bisa jadi capres-cawapres, Sudirman mengatakan Anies-Muhaimin akan fokus mengikuti tahapan sesuai konstitusi.

“Tentu saja ada suasana-suasana politik makro yang mendapat perhatian dari banyak pihak, ya. Banyak pihak yang merespons dengan berbagai macam, tapi fokus kita adalah bagaimana menunaikan agenda pemilu, agenda konstitusional,” ucapnya.

Dia mengatakan Anies-Muhaimin ingin mendaftar secepat mungkin ke KPU. Kemudian, menunggu penetapan dan meneruskan persiapan lainnya menuju Pilpres 2024.

“Apabila kita sebagian anggota masyarakat punya kekecewaan terhadap suasana ini (putusan MK), maka jawabannya adalah perubahan itu dan perubahan ditempuh dengan cara konstitusional melalui kepemiluan,” imbuhnya.

Terkait pendaftaran ke KPU, Sudirman mengatakan sebanyak 20.000 relawan akan turut mengawal Anies dan Muhaimin. Ia menyebut relawan antusias untuk ambil bagian dalam momen penting tersebut.

Anies-Muhaimin akan mendaftar sebagai capres dan cawapres di hari pertama, yakni Kamis (19/10). Sebelum ke kantor KPU, kata Sudirman, Anies-Muhaimin akan menyambangi kantor partai politik pengusung terlebih dahulu.

"Kalau relawan akan langsung ke lokasi, tapi capres (dan cawapres) akan memulai perjalanan dari kediaman masing-masing, kemudian menuju ke PKS; kemudian dari PKS menuju ke PKB; dari PKB menuju ke NasDem; dari NasDem nanti bersama-sama menuju ke KPU," paparnya.