Bagikan:

JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) akan mendalami insiden bayi 4 bulan yang diceburkan ibunya ke dalam ember di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

“Iya itu yang kita dalami, ketidakmampuan orang tua memberi dukungan pada anak dan kita mendorong dua-duanya untuk diberikan intervensi, ataupun asesmen untuk memastikan apakah layak atau tidak. Atau ini ada persolaan atau tidak,” kata Ketua KPAI Ai Maryati saat dikonfirmasi, Senin, 16 Oktober.

Oleh sebab itu, kata Maryati, orang tua dengan anaknya untuk sementara akan dipisahkan agar mendapatkan pengasuhan yang optimal dan tumbuh kembang baik sang anak.

“Perlu ada tindakan-tindakan terukur ya, terutama anak ini bisa mendapatkan pengasuhan yang positif, yang melindungi, yang memberi dukungan tumbuh kembang optimal,” ucapnya.

Perihal aksi L yang diduga mengandung unsur pidana, Maryati menyerahkan wewenang itu ke pihak kepolisian.

“Ya itu kalau perilaku pidana itu tidak menutup kemungkinan seseorang diproses hukum,” ucapnya.

Sementara itu, Kasat Rekarim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro mengatakan pihaknya akan melakukan penyelidikan untuk mengetahui kebenaran dari kasus tersebut.

“Kami membenarkan bahwa adanya video viral tersebut. Saat ini Polres Jakarta Selatan masih mendalami tentang viralnya hal tersebut.” kata Bintoro.

Diketahui, setelah menceburkan anaknya yang masih berusia 4 bulan ke dalam ember besar berisi air, L dikabarkan meletakan sang buah hati ke dalam lemari lantaran pusing menghadapi situasi.

Aksi L meletakan bayi di dalam lemari terjadi pascakedatangan Komnas PA dan seorang aktivis yang datang ke rumahnya di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, baru-baru ini. Kedatangan mereka selain memastikan peristiwa itu, juga menasehati pelaku.

Namun, dalam waktu beberapa saat, L yang masih dalam pantauan, terlihat mengunggah foto bayinya di dalam lemari sebagai status WhatsApp (WA).

“Diem diem di situ ya (emoticon) kepala udah mau pecah rasanya.” tulis L dalam status WA memperlihatkan anak bayinya berada di dalam lemari bersama tumpukan baju.