Perkara Bongkar Muat Rongsokan, Pria di Lampung Tewas Ditikam Rekannya
Ilustrasi tempat kejadian perkara (ANTARA)

Bagikan:

BANDAR LAMPUNG - Dipicu selisih paham persoalan muat barang rongsokan (barang bekas), seorang pria pekerja gudang rongsokan di Bandar Lampung, Lampung, tewas ditikam senjata tajam oleh rekannya sendiri.

Mirisnya, pelaku tewas akibat tikaman senjata tajam miliknya. Dari hasil penyelidikan, polisi telah mengamankan satu dari dua orang terduga pelaku.

Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Dennis Arya Putra membenarkan pelaku bernama Hendri telah menyerahkan diri ke Polsek Teluk Betung Selatan.

"Sudah diamankan satu orang terduga pelaku. Untuk motifnya dan barang bukti sendiri masih dilakukan penyelidikan oleh Polsek Teluk Betung Selatan,” kata Kompol Dennis Arya Putra, Kamis 12 Oktober.

Peristiwa tewasnya buruh bongkar muat barang rongsokan tersebut terjadi di gudang rongsokan yang berada di Jalan Ikan Baung, Kelurahan Bumi Waras, Kota Bandar Lampung, Lampung.

Selisih paham yang berujung tewasnya korban bernama Sandi (33) terjadi pada Rabu kemarin, sekitar pukul 11.30 WIB. Peristiwa tewasnya Sandi berawal ketika korban dan dua orang pelaku bernama Hendri dan Hairul sedang melakukan aktivitas bongkar muat rongsokan.

Saat bongkar muat barang rongsokan berlangsung, korban menyuruh salah seorang pelaku bernama Hairul untuk turun dari truk dan melakukan muat barang saja. Hal tersebut memicu kesalahpahaman pelaku Hairul hingga terjadi cekcok.

Korban dan Hairul cekcok di belakang gudang rongsokan tempat mereka bekerja hingga keduanya terlibat baku hantam (berkelahi). Saat baku hantam, korban mengeluarkan sebilah pisau hingga menyebabkan tangan pelaku Hairul terluka.

Hendri yang berada di atas truk langsung turun karena melihat Hairul yang merupakan kakaknya berkelahi dengan korban. Setelah turun dari truk, pelaku Hendri merebut pisau dari tangan korban kemudian langsung menusukkan ke tubuh korban.

Seusai menikam korban dengan senjata tajam, kedua pelaku kabur melarikan diri meninggalkan korban di lokasi kejadian.

Meski sempat dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Budi Medika Bandar Lampung, nyawa korban tidak terselamatkan. Korban meninggal dunia akibat luka tikaman senjata tajam miliknya sendiri.

Untuk kepentingan penyelidikan, petugas kepolisian dari Polsek Teluk Betung Selatan, Bandar Lampung dan Sat Reskrim Polresta Bandar Lampung langsung melakukan olah tempat kejadian (TKP) dan memasang garis polisi di lokasi kejadian.

Saiful (29), satu seorang saksi peristiwa selisih paham berujung maut tersebut mengaku tidak mengetahui secara pasti dan jelas kronologi penusukan tersebut dikarenakan sedang melakukan bongkar barang rongsokan.

Namun, menurut Saiful, dirinya melihat pelaku Hendri saat itu ikut turun dari truk karena melihat kakaknya berkelahi dengan korban.

"Kalau tidak salah, saya lihat sekilas itu karena korban ma mengeluarkan pisau terlebih dahulu dan mengenai tangan Hairul," kata Saiful di lokasi kejadian.

Saiful menjelaskan, korban yang terluka akibat tikaman senjata tajam langsung dibawa ke Rumah Sakit Budi Medika namun karena luka yang cukup serius, tidak lama berselang akhirnya korban meninggal dunia lalu dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek.

"Iya sempat dibawa ke rumah sakit juga, tetapi meninggal di jalan. Setelah dinyatakan meninggal di ambulans langsung ke RSUD Abdoel Moeloek," ujar Saiful.

Setelah polisi melakukan olah TKP, salah seorang pelaku bernama Hendri menyerahkan diri ke Polsek Teluk Betung Selatan, Bandar Lampung.