Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perhubungan berkerja sama dengan stakeholder serta operator pelabuhan membuka dua pelabuhan tambahan ke pulau Sumatera dari Jawa. Langkah ini diambil untuk mengatasi penumpukan pemudik di Pelabuhan Merak.

Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan keputusan untuk membuka dua pelabuhan tambahan di luar yang dimiliki PT ASDP Indonesia Ferry, didasari kepadatan yang terjadi di Pelabuhan Merak beberapa waktu belakangan.

Dua dermaga yang dimaksud adalah dermaga yang dikelola oleh Pelindo yakni Indah Kiat dan Bojonegara.

"Dua dermaga ini sudah bisa digunakan sebagai tambahan untuk mengurangi kemacetan yang ada di dermaga penyeberangan ASDP," tuturnya dalam konferensi pers secara virtual, Kamis, 28 April.

Budi mengatakan kepadatan di Pelabuhan Merak yang terjadi beberapa malam disebabkan salah satunya karena pemudik datang ke pelabuhan jauh lebih awal dari jadwal yang sudah ditentukan.

Contohnya, kata Budi, ada pemudik yang mendapatkan jadwal penyeberangan pukul 22.00 WIB, namun yang yang bersangkutan justru tiba di pelabuhan Merak sejak siang hari pukul 14.00 WIB.

"Mereka banyak yang datang sebelum jamnya, akhirnya mengisi area parkir darmaga. Padahal berangkatnya baru malam ini yang akhirnya (menyebabkan kendaraan) menumpuk," jelasnya.

Kapal tambahan

Selain dermaga, kata Budi, Kemenhub juga menyiapkan kapal tambahan yang dioperasikan untuk mengangkut pemudik dari masing-masing dermaga tambahan.

Untuk pemberangkatan dari Indah Kiat, kata Budi, kapal tambahan yang akan digunakan adalah milik PT ALP atau Sin Lampung yang akan menyeberang dari Pelabuhan Mereka ke Pelabuhan Panjang sampai dengan Semarang. Kapal dengan panjang 200 meter ini sudah mulai mengangkut utamanya adalah barang.

"Sudah bisa kita gunakan dan tadi pagi sudah bersandar siap untuk muat hari ini untuk bisa digunakan dari Merak ke Panjang. Jadi bukan ke Bakauheni, karena memang pasangannya dermaga yang punya laut," tuturnya.

Budi menjelaskan bahwa kapal tambahan tersebut akan melayani sebanyak dua perjalanan atau trip dengan sekitar durasi 6 jam. Kapal tambahan tersebut diharapkan bisa mengurangi kemacetan dan kepadatan kendaraan pemudik yang mengantre menyeberang ke Sumatera.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa berangkat dan kapal ini cukup besar panjangnya 200 meter jadi kalau memang ini sekaligus mengangkat bisa sekitar antara 250 kendaraan campuran, tapi kalau kendaraan kecil bisa sampai 300," ujarnya.

Sementara untuk yang berangkat dari Bojonegara, kapal-kapal yang nantinya akan digunakan adalah jenis LCT. Kapal-kapal tersebut akan melakukan penyeberangan dari pelabuhan Bakauheni, Lampung.

"Dengan tambahan dua Dermaga dan beberapa kapal ini diharapkan bisa mengurangi beberapa kendaraan yang mengantre," jelasnya.

Tak hanya itu, kata Budi, untuk mengurangi volume kendaraan yang mengantre, sejak tadi malam juga diterapkan metode bongkar muat. Di mana untuk Pelabuhan Bakauheni, Lampung, hanya melayani penurunan penumpang. Sedangkan Pelabuhan Merak menjadi tempat untuk muat penumpang.

"Merak itu hanya muat saja dan kemudian di Bakauheni kita hanya bongkar tidak muat. Jadi artinya begitu bongkar di Bakauheni, kapal langsung kembali lagi untuk muat," tuturnya.