Bagikan:

JAKARTA - Proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan menjadi salah satu topik diskusi antara Presiden ke-5 RI yang juga Ketum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim  saat mereka bertemu di Seri Perdana, Putrajaya.

Megawati, dalam keterangan yang diterima, mengatakan pembahasan soal pemindahan ibu kota negara itu mencuat mengingat Malaysia sudah terlebih dulu mengalaminya, yakni perpindahan dari Kuala Lumpur ke Putrajaya.

“Kan Malaysia lebih dulu, (ke) Putrajaya, ketika dilakukan pemindahan dari Kuala Lumpur,” kata Megawati dikutip ANTARA, Selasa, 3 Oktober.

Dia mengatakan, dalam pertemuan itu, Ketua DPR RI Puan Maharani yang juga ikut dalam rombongan menemui PM Anwar sempat menanyakan bagaimana proses pemindahan ibu kota negara ke Putrajaya. Berapa lama waktu yang dibutuhkan hingga tahapan dan kesulitan yang dihadapi.

Anwar, menurut Megawati, memberikan “insight” mengenai pemindahan ibu kota negara. Lalu memprediksi bahwa pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Nusantara akan lebih kompleks.

“Beliau juga mengatakan kalau melihat (kondisi) IKN yang ada, kelihatannya dalam tahapan waktu itu bisa agak (lebih) lama dibanding dengan waktu Putrajaya,” kata Megawati.

Megawati dan Puan Maharani mendapat sambutan hangat saat bertemu Anwar Ibrahim beserta istrinya Wan Azizah Wan Ismail di kediaman resmi Perdana Menteri Malaysia di Kompleks Seri Perdana, Putrajaya.

Pertemuan berlangsung sekitar pukul 13.00 waktu setempat dan dihadiri pula oleh putra pertama Megawati yakni M Rizki Pratama dan suami dari Puan Maharani,  Hapsoro Sukmonohadi. 

Kehadiran Megawati Soekarnoputri di Malaysia selama dua hari antara lain untuk menerima penganugerahan gelar doktor honoris causa bidang ilmu sosial dari Universiti Tunku Abdul Rahnman (UTAR) di Selangor pada Senin (2/10).

Sebelum bertemu Anwar, Megawati bertemu dengan mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, dan berbincang santai mengenai mengenai berbagai hal, seperti hujan dan juga pembangunan IKN.