Kasus COVID-19 Terus Naik, Jusuf Kalla: Kalau Ini Jalan Terus, April Bisa Tembus 2 Juta
Jusuf Kalla (Foto: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (JK) khawatir kasus positif COVID-19 di Indonesia mencapai 2 juta orang pada Akhir April 2021. Sebab, saat ini angka penularan COVID-19 terus bertambah. Angka tersebut bukan tidak mungkin bisa tercapai bila pemerintah lengah.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, total kasus kumulatif di Indonesia berjumlah 1.157.837 orang sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret. Sedangkan, kasus positif baru per tanggal 7 Februari yaitu 10.287 orang.

Sementara, kasus konfirmasi positif yang meninggal bertambah 163 orang dan totalnya 31.556 orang. Sedangkan kasus sembuh bertambah 10.806 orang, sehingga totalnya ada 949.990 orang sembuh.

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 itu menjelaskan, apabila penularan tiap harinya mencapai angka 12.000 hingga 14.000 kasus, maka dipastikan jumlah orang terinfeksi akan mencapai 2 juta pada akhir April tahun ini.

"Tiap Selasa hingga Sabtu karena Minggu dan Senin jarang orang pergi untuk swab, tapi begitu selasa, Rabu dan Kamis bisa 14.000 lagi, kalau ini berjalan terus, tanpa upaya keras, termasuk vaksinasi yang penting, pada akhir April akan positif menjadi 2 juta," tuturnya, dalam acara launching program Plasma BUMN untuk Indonesia, Senin, 8 Februari.

Lebih lanjut, JK mengatakan kenaikkan ini jauh lebih tinggi dibanding sebelumnya di mana untuk sampai ke angka 1 juta pertama dibutuhkan waktu 10 bulan. Dia mengatakan kekhawatiran naiknya kasus hingga angka psikologis baru ini adalah kapasitas rumah sakit.

Menurut dia, alternatif untuk menjawab kekhawatiran naiknya kasus aktif COVID-19 adalah vaksinasi. Karena itu, ia meminta agar semua pihak membantu pemerintah untuk mempercepat program vaksinasi. Selain itu, tetap mematuhi protokol kesehatan meski vaksinasi sudah berjalan.

"Vaksinasi yang cepat itu yang bisa mengatasi, didampingi kedisiplinan masyarakat (prokes). Vaksinasi untuk stabil dan menurunkan (penularan) bisa vaksinasi 1 juta dalam sehari, salah satu caranya ini (terapi plasma) bukan mengurangi yang positif tapi Insya Allah mengurangi (jumlah angka) yang orang yang meninggal ini," tuturnya.

Sekadar informasi, Kementerian BUMN tengah melakukan donor plasma di 34 provinsi. PMI yang dipercayakan sebagai penyelenggara menyediakan 225 unit donor darah di Indonesia.

JK mencatat, PMI sudah memberikan 14.500 kantong darah kepada yang membutuhkan sejak Mei 2020 lalu. Namun jumlah itu masih jauh dari cukup karena kasus terus bertambah.

"Kita harus mendorong sesama kita untuk saling bantu, upaya BUMN ini untuk saling membantu, kita sangat hargai, PMI sebagai pelaksana karena mempunyai 254 unit golongan darah di Indonesia, tapi 34 unit golongan darah yang mempunyai kemampuan peralatan untuk melaksanakan donor plasma konvalesen, sangat penting sekali program ini," katanya.