Bagikan:

JAKARTA - Juru bicara PPP Achmad Baidowi turut mengomentari soal Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berbisik soal kedaulatan pangan ke bakal capres Ganjar Pranowo di Rakernas IV PDIP kemarin.

Menurutnya, bisikan itu mengartikan bahwa Jokowi memberi perhatian khusus yang mengarah kepada dukungan atas pencalonan Ganjar di Pilpres 2024. "Sekaligus menunjukkan kepercayaan Jokowi bahwa Ganjar akan mampu meneruskan politik kedaulatan pangan yang juga menjadi program Jokowi," ujar Baidowi kepada wartawan, Sabtu, 30 September.

Ketua DPP PPP itu menilai, kedekatan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Jokowi, dan Ganjar di acara Rakernas menunjukkan bahwa hubungan ketiga tokoh tersebut baik-baik saja, tidak seperti yang diasumsikan sejumlah kalangan.

Pria yang akrab disapa Awiek itu juga mengapresiasi sambutan hangat Megawati kepada Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono. Menurutnya, hal itu menandakan keharmonisan hubungan kedua parpol yang memiliki history panjang di kancah perpolitikan nasional.

Dia berharap, hubungan baik itu membuat Megawati memilih Ketua Bappilu PPP yang juga Menparekraf Sandiaga Uno sebagai cawapres mendampingi Ganjar Pranowo.

"Semoga ini menjadi sinyal bahwa cawapres Ganjar adalah kader PPP yakni Sandiaga Uno," kata Awiek.

Sebelumnya Presiden Jokowi mengaku berbisik ke Ganjar meminta agar mantan gubernur Jawa Tengah itu langsung tancap gas menangani persoalan pangan jika terpilih sebagai presiden ke-8 RI nantinya.

"Tadi saya bisik-bisik ke beliau. 'Pak nanti abis dilantik besoknya langsung masuk kedaulatan pangan', nggak usah lama-lama, perencanaannya disiapkan sekarang, begitu dilantik besok langsung masuk ke kerja kedaulatan pangan sehingga swasembada pangan, ketahanan pangan kedaulatan pangan itu betul-betul kita miliki," kata Jokowi dalam sambutannya di Rakernas IV PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat, 29 September.

Jokowi mengaku ngeri dengan semua negara yang mengerem untuk mengekspor gandum, beras dan gulanya. Karena itu, dia meminta para calon pemimpin bangsa ke depan punya visi misi untuk menyelesaikan masalah pangan ini.

"Lima tahun ke depan, 10 tahun ke depan, memang visi taktis itu harus kita miliki, bukan visi misi yang terlalu bagus di awang-awang, tapi visi taktis, rencana kerja detil, harus kita miliki dan saya yakin pak Ganjar mampu menyelesaikan ini," kata Jokowi.