JAKARTA - PAN dan PPP telah memberi sinyal ingin mencalonkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Sedangkan Partai Golkar, masih tetap berpendirian mendukung penuh Ketua Umumnya, Airlangga Hartarto.
Menurut Pengamat politik Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo, saat ini di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) hanya Golkar yang masih berpendirian untuk mengusung kader internal koalisi menjadi Capres 2024.
"Saat ini Golkar masih teguh dalam pendiriannya untuk mengusung Airlangga Hartarto sebagai capres," ujar Karyono di Jakarta, Senin, 5 Desember.
Meski demikian, Karyono mengatakan dukungan PAN dan PPP terhadap Ganjar belum bisa dibilang keputusan final KIB. Itu karena sosok yang diusung KIB maju capres harus lebih dahulu disepakati oleh ketiga partai anggota koalisi itu.
"Belum bisa diambil kesimpulan bahwa KIB sudah bulat akan mengusung Ganjar meski didukung sejumlah pengurus PAN dan PPP. Selain itu belum diputuskan di tingkat koalisi," kata Karyono.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, mengatakan partainya mempertimbangkan usulan untuk mencalonkan Ganjar Pranowo sebagai presiden pada Pilpres 2024.
Menteri Perdagangan itu, mengatakan Ganjar punya model elektabilitas karena selalu unggul di berbagai survei.
"Tentunya DPP PAN akan mempertimbangkan dengan cermat aspirasi tersebut, apalagi memang hasil sejumlah survei Gubernur Jateng Ganjar Pranowo itu selalu menempati posisi teratas tiga capres 2024," ucap Zulhas melalui keterangan tertulis, Jumat, 2 Desember.
Sementara, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Mardiono mengatakan, sudah ada 14 Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) partainya yang mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres untuk maju Pilpres 2024.
Meski begitu, menurutnya, PPP masih berproses dalam menentukan siapa yang akan diusung sebagai capres pada 2024. Salah satunya, lewat komunikasi dengan parpol-parpol yang tergabung dalam KIB.
"Jadi ada beberapa wilayah, kalau tidak salah ada 14 wilayah mengusulkan (agar) DPP untuk bisa mencalonkan Pak Ganjar. Itu permintaan wilayah-wilayah," kata Mardiono di Istana Negara, Rabu, 23 November.