Bagikan:

JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) meyakini mitranya di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), yakni Partai Amanat Nasional (PAN) juga akan mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) pada Pilpres 2024. 

 

Pasalnya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas pernah memberikan kode-kode bakal mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres di acara partainya.

"PAN dalam rakernas kemarin, meskipun belum diputuskan, tapi secara tersirat sudah pernah disampaikan oleh Pak Zul menyebut nama Pak Ganjar," ujar Ketua DPP PPP Achmad Baidowi, dalam diskusi daring, Sabtu, 29 April. 

Meski begitu, pria yang disapa Awiek itu mengatakan, PPP menghargai pilihan parpol masing-masing. Sehingga, kata dia, apabila di internal KIB yang terdiri dari PPP, PAN dan Golkar menemui perbedaan terkait nama capres, maka masih bisa mendiskusikannya secara bersama-sama

Anggota DPR itu menegaskan, hingga saat ini KIB masih sangat solid meski PPP telah resmi mendukung pencapresan Ganjar Pranowo.

"Kalau ternyata capresnya tidak sama, ya mohon maaf, karena ada perbedaan pendapat, karena kita dulu bergabungnya baik-baik, kalaupun ada perbedaan pendapat ya juga harus baik-baik," jelas Awiek.

Sebelumnya, Ketum PAN Zulkifli Hasan pernah memberi sinyal mendukung pasangan Ganjar Pranowo-Erick Thohir dalam Rakornas di Semarang. Bahkan, sinyal itu disampaikan Zulhas di hadapan Presiden Jokowi.  .

“Gubernur Jateng, Mas Ganjar Pranowo. Kelihatan, Pak, rambutnya tambah putih, Pak. Kening mulai berkerut, Pak,” kata Zulhas kepada Jokowi di Hotel Padma, Kota Semarang, Jateng, Minggu 26 Februari.

“Itu tidak dibuat-buat pak, alami. Sebagaimana tanda-tanda dari Pak Presiden,” imbuhnya. 

Zulhas kembali mengisyaratkan dukungannya kepada Ganjar dalam sebuah pantun. Kali ini, Menteri Perdagangan itu juga menyebut nama Erick Thohir.

“Jalan-jalan ke Simpang Lima, jangan lupa beli lumpia. Kalau Pak Ganjar dan Pak Erick sudah bersama, Insyaallah Indonesia tambah jaya,” kata Zulhas.

 

Namun belakangan ini, PAN mulai melirik Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto pasca silaturahmi yang memunculkan wacana pembentukan koalisi besar di markas PAN. 

 

PAN merasa sudah jalan bareng Prabowo selama 10 tahun sehingga tak sulit jika harus menjatuhkan dukungan ke Menteri pertahanan itu.