Bagikan:

JAKARTA - Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto menyebut bahwa Jakarta Timur menjadi wilayah yang paling menjadi berpolusi.

Hal ini disebabkan banyaknya pabrik atau industri yang terletak di timur Jakarta. Dari kondisi ini, Asep menuturkan Jakarta Timur pun menjadi kawasan yang paling dipelototi Satgas Pengendalian Pencrmaran Udara.

"Wilayah Jakarta Timur menjadi target operasi Satgas, karena wilayah tersebut memiliki banyak industri dan berpotensi menjadi salah satu penyumbang sumber emisi tidak bergerak di DKI Jakarta," kata Asep dalam keterangannya, Rabu, 27 September.

Kemudian, berdasarkan data hasil pantauan stasiun pemantau kualitas udara (SPKU) Jakarta Timur jadi salah satu wilayah yang memiliki rata-rata indeks standar pencemar udara (ISPU) paling tinggi dibanding wilayah-wilayah lainnya.

“Kalau begitu, semua yang berpotensi mencemari kualitas udara akan diawasi, dan operasi ini adalah bentuk pengawasan. Tentu, jika terbukti melanggar jelas akan kami sanksi bahkan sampai pencabutan izin lingkungan,” tegas Asep.

Asep menegaskan, saat ini pihaknya terus memantau industri terutama yang masih menggunakan bahan bakar batubara dalam operasionalnya. Terutama di wilayah-wilayah yang memiliki kawasan Industri seperti Jakarta Timur dan Jakarta Utara.

“Jadi kita harus awasi secara menyeluruh semua industri terutama yang masih menggunakan batubara. Pengawasan ini juga bagian dari sosialisasi target Pemprov DKI yang pada 2030 semua industri di Jakarta harus rendah emisi,” urai dia.

Sejak tingginya polusi udara dikeluhkan masyarakat beberapa bulan lalu, Pemprov DKI mulai menggencarkan pengendalian kualitas udara. Salah satunya adalah pengawasan hingga pengenaan sanksi kepada industri yang menjadi pelaku pencemaran udara.