Bagikan:

JAKARTA - Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Purwosusilo menyebut bahwa saat ini seluruh siswa SD Negeri 06 Pesanggrahan, Jakarta Selatan menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) usai insiden jatuhnya siswi dari lantai 4 gedung sekolah.

Purwosusilo menyebut gedung sekolah pada hari ini juga ditutup karena menjadi tempat kejadian perkara (TKP) siswi yang meninggal dunia tersebut.

"Hari ini kan masih ada police line. Kita juga menghormati itu karena semua udh ditangangi juga. Maka, pembelajaran tetep berlangsung cuman jarak jauh, PJJ hari ini," kata Purwosusilo kepada wartawan, Rabu, 27 September.

Terkait penyebab jatuhnya siswi tersebut, Purwosusilo enggan menyimpulkan sendiri. Ia menyerahkan pengungkapan faktor kematian korban kepada kepolisian yang kini tengah melakukan penyelidikan.

Pemprov DKI, lanjut Purwosusilo, lebih fokus melakukan pendampingan kepada keluarga korban dan membantu mengurus keperluan hingga pemakaman.

"Disdik membersamai pihak keluarga, mulai dari sekolah ke RS, selama perawatan lalu sampai meninggal kepengurusan visumnya, pemandian jenazah, sampai ambulans. Atas nama Pemprov DKI Andil di situ, hadir," urai Purwosusilo.

Diberitakan sebelumnha, seorang siswi SDN 06 Pesanggrahan, Jakarta Selatan meninggal dunia karena terjatuh dari lantai empat gedung sekolahnya, setelah sebelumnya sempat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Fatmawati.

Polisi masih terus menyelidiki motif tewasnya siswi tersebut. Untuk mengungkap benar atau tidak bahwa korban sengaja lompat dari lantai 4 gedung maka pihak kepolisian melakukan olah TKP.

Hasilnya, polisi menemukan barang bukti berupa tempat duduk yang digunakan korban untuk memanjat dan melompat dari lantai 4 sekolahnya.

“Jadi kami mendapatkan di TKP ada barang bukti berupa tempat duduk yang mana digunakan yang bersangkutan. Memanjat dan melompat,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro kepada wartawan, Selasa, 26 September.

Selain itu, pihaknya juga melihat rekaman CCTV yang menunjukkan korban melompat dari lantai sekolahnya. “Kami juga mendapatkan CCTV yang ada kaitannya dengan kejadian tersebut,” ucapnya.

Lebih lanjut, terdapat empat orang saksi, yakni 2 guru dan 2 siswa yang dilakukan pemeriksaan, guna mengetahui motif korban melakukan tindakan tersebut.

Beredar kabar siswi SDN 06 tersebut merupakan korban perundungan atau bully. Saat ditanya kebenarannya, Kanit Reskrim Polsek Pesanggrahan, Iptu Purwaditya akan melakukan pemeriksaan lebih mendalam. Namun ia meminta agar informasi itu tidak diterima begitu saja.

"Tidak boleh kita katakan seperti itu. Izinkan kami untuk bekerja dulu, nanti kalau seandainya ada yang kami temukan di lapangan, nanti kami informasikan kembali, " tegas Purwaditya.