Bagikan:

BANTEN - Kebakaran di Kabupaten Lebak mencapai 99 kasus dalam sembilan bulan terakhir atau sejak Januari 2023. Dari angka kasus itu, dilaporkan satu orang meninggal dan kerugian ditaksir capai Rp4,6 miliar.

"Kami mencatat kebakaran tahun ini meningkat dibandingkan tahun 2022 tercatat 75 kasus," kata Kepala Badan Satuan Polisi dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Lebak Dartim di Lebak, Banten, Senin 25 September, disitat Antara.

Meningkatnya kasus kebakaran tahun 2023 sehubungan tibanya musim kemarau panjang sebagai dampak fenomena El Nino

"Musim kemarau itu cukup mudah memancing percikan api yang melalap perumahan pemukiman padat penduduk, kawasan hutan hingga pabrik dan pertokoan," katanya.

Dari 99 kasus kebakaran itu antara lain sebanyak 32 rumah, enam pesantren, 11 pertokoan, dua saung, dua lahan kebun, tiga kendaraan, tiga tiang listrik, 36 lahan kosong dan empat pabrik.

Sedangkan kebakaran yang tertanggulangi hingga masuk kendaraan pemadam kebakaran (Damkar) sebanyak 80 kejadian dan yang tidak tertanggulangi 19 kejadian.

"Kami bekerja keras untuk melakukan pemadaman kebakaran dengan menerjunkan tujuh unit Damkar dengan 26 personil," kata Dartim.

Menurut dia, penyebab kebakaran tersebut kebanyakan akibat korsleting arus pendek listrik sebanyak 45 kasus, ledakan tabung gas delapan kasus, pembakaran sampah 37 kasus, puntung rokok enam kasus dan tungku memasak tiga kasus.

Pemerintah Kabupaten Lebak telah mengeluarkan peringatan dini sehubungan kemarau panjang yang berpotensi meningkatnya kasus kebakaran.

"Kami minta masyarakat dapat mencegah terjadi kebakaran dengan melakukan pemeriksaan kabel aliran listrik juga tidak membakar sampah dan membuang puntung rokok sembarangan," katanya menjelaskan.

Sementara itu, sejumlah warga Komdik Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengapresiasi petugas Damkar begitu cepat untuk penanganan kebakaran pemukiman penduduk setelah menerima laporan dari masyarakat.

"Pengalaman kebakaran pekan kemarin satu rumah warga cepat dipadamkan petugas Damkar sehingga tidak meluas ke pemukiman padat penduduk," kata Sarman, warga Komdik Rangkasbitung Kabupaten Lebak.