Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengajak para Alim Ulama se-Tapal Kuda untuk bersama-sama menjaga pelaksanaan pemilihan umum yang damai.

Hal ini menurutnya untuk merawat warisan para ulama terdahulu yang sudah berjuang demi Indonesia.

"Dulu para ulama kita-lah yang ikut mendirikan negara ini sehingga melaksanakan Pemilu itu adalah berarti merawat warisan para ulama kita yang telah ikut mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," kata Mahfud saat mengisi Seminar Kebangsaan Bersama Alim Ulama se-Tapal Kuda dengan tema Menuju Pemilu 2024 yang Damai dan Bermartabat di Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (24/9) sebagaimana dilansir ANTARA. 

Mahfud juga mengajak masyarakat untuk menjalankan Pemilu yang damai demi merawat Indonesia.

Soal berbeda pilihan, menurut Mahfud ini merupakan hal yang bagus karena berbeda pilihan adalah bentuk demokrasi. Dirinya juga menyampaikan agar para pemilih nantinya memilih berdasarkan keyakinan hati nurani masing-masing.

"14 Februari nanti Bapak-Ibu akan memilih pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden, mungkin ada 2 pasangan, mungkin ada 3, ini masih terus terjadi perdebatan, dan itu bagus, diperdebatkan terus itu bagus," ujarnya.

Dia juga meminta masyarakat untuk memilih pemimpin berdasarkan keyakinan dan hati nurani.

"Pilih berdasar keyakinan yang dibisikkan oleh hati nurani bahwa inilah wakil saya yang cocok saya pilih, inilah pemimpin saya yang cocok saya pilih," kata Mahfud.

 

Selain itu, Mahfud menekankan agar siapa pun yang menang nanti harus dihargai karena Pemilu merupakan bentuk musyawarah untuk memilih pemimpin dan bukan untuk memenangkan kelompok masing-masing.

"Yang menang kita akui lalu kita bantu, yang kalah membantu dari posisinya masing-masing, sehingga negara ini berjalan sebagai amanah yang diwariskan oleh ulama kita ketika dulu mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Mahfud.